Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Alexei Navalny Sebut Istana Putin Dibangun dengan Uang Suap Terbesar dalam Sejarah

Properti itu disebut menelan biaya 1,35 miliar dollar (Rp 19 triliun) dan dibayar "dengan suap terbesar dalam sejarah".

Kompas.com/Istimewa
Terdapat serangkaian kamar mewah mulai dari ruang arcade dengan mesin slot dan lantai dansa, spa dan teater di dalam mansion.(navalny.com) 

TRIBUNJATENG.COM, MOSKWA - Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny, ditangkap sekembalinya ke Rusia akhir pekan lalu.

Kritikus Kremlin itu merilis penyelidikan terhadap properti mewah Laut Hitam.

Investigasi dipublikasikan di blog tokoh oposisi dengan video YouTube berdurasi dua jam yang direkam sebelum dia kembali ke Rusia.

Baca juga: Pengakuan Amanda Manopo Pemeran Andin Ikatan Cinta Berstatus Janda Muda, Pernikahan Pernah Gagal

Baca juga: Santri Ini Cabuli 4 Adik Kelas Laki-Laki Berulang Kali: Kalau Santri Wanita Takut Hamil

Baca juga: Perampokan di Semarang, Uang Setoran SPBU Rp 561 Juta Raib, Pelaku Bawa Pistol Terekam CCTV

Baca juga: Biodata Deva Rachman Istri Kedua Almarhum Syekh Ali Jaber, Mantan None Jakarta

Melansir AFP pada Selasa (19/1/2021), dia mengklaim istana mewah itu sebagai milik Presiden Vladimir Putin.

Properti itu disebut menelan biaya 1,35 miliar dollar (Rp 19 triliun) dan dibayar "dengan suap terbesar dalam sejarah".

Laporan tersebut menuduh bahwa properti, yang terletak di sepanjang pantai Laut Hitam selatan Rusia, berukuran 39 kali Monaco, dengan luas 17.691 meter.

Melansir Daily News pada Rabu (20/1/2021), Navalny mengklaim memiliki denah lantai dari properti mewah Putin di pantai Laut Hitam selatan Rusia yang menggunakan interior istana di dalamnya.

Investigasi itu menampilkan Gambar 3D dari interior lahan yang dituduh sebagai “ Istana Putin”.

Terdapat serangkaian kamar mewah mulai dari ruang arcade dengan mesin slot dan lantai dansa, spa dan teater di dalam mansion.

Termasuk juga kompleks gelanggang es bawah tanah dan bahkan kebun anggur di halaman.

Navalny mengklaim bahwa tanah itu juga termasuk gereja dan strip club yang dilengkapi tiang penari.

“Ada pagar yang tidak bisa ditembus, pelabuhannya sendiri, keamanannya sendiri, gereja, sistem perizinannya sendiri, zona larangan terbang dan bahkan pos pemeriksaan perbatasannya sendiri,” kata Navalny.

Penyelidikan mengklaim bahwa Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) memiliki sekitar 7.000 hektar tanah di sekitar properti.

 
Sekutu dekat Putin, termasuk Igor Sechin, kepala raksasa minyak Rusia Rosneft, dan miliarder taipan Gennady Timchenko dituding sebagai pihak yang membiayai kompleks ini.

"Ini adalah negara bagian yang terpisah di dalam Rusia. Dan di negara bagian ini ada satu “pimpinan” yang tak tergantikan. Putin," kata Navalny.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved