Berita Internasional
Sempat Hilang & Dikabarkan Diculik, Kini Jack Ma Muncul Pertama di Acara Para Guru
Kemunculan Jack Ma menghilangkan spekulasi yang intens tentang nasib miliarder yang bergulat dengan meningkatnya pengawasan pemerintah China atas kera
TRIBUNJATENG.COM, BEIJING - Sempat diisukan hilang, dipenjara bahkan dibunuh, Jack Ma akhirnya terlihat di depan publik.
Kemunculan Jack Ma menghilangkan spekulasi yang intens tentang nasib miliarder yang bergulat dengan meningkatnya pengawasan pemerintah China atas kerajaan internetnya itu.
Mengutip Hindustantimes, Rabu (20/1/2021), Jack Ma, pengusaha China, pendiri Alibaba dan Ant, muncul dengan berbicara kepada sejumlah guru pada konferensi online pada hari Rabu (20/1/2021).
• Warga Terdampak Tol Solo-Yogya Protes Ganti Rugi, Layangkan Surat Ke Staf Presiden
• Liga 2 Resmi Batal, Tim Laskar Samber Nyawa Bakal Dibubarkan
• 9 Program Calon Kapolri Listyo Sigit, Polantas Tak Boleh Menilang hingga Layanan Secepat Pizza
• Wakili Trump, Wapres Mike Pence Hadiri Pelantikan Presiden AS Joe Biden
Itu merupakan bagian dari acara tahunan yang diselenggarakan miliarder tersebut untuk menjelaskan pencapaian pendidik di pedesaan.
Kemunculan Jack Ma pertama kali dilaporkan di blog lokal, kemudian dikonfirmasi oleh orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Kemunculan kembali Jack Ma dapat membantu memadamkan rumor yang terus-menerus tentang nasibnya.
Sementara itu regulator China masih terus melakukan penyelidikan terhadap raksasa keuangan online Ant Group Co. dan Alibaba Group Holding Ltd terkait persaingan usaha.
Jack Ma tidak terlihat publik sejak awal November tahun lalu, ketika regulator China menggagalkan IPO Ant senilai US$ 35 miliar.
Regulator memperketat regulasi fintech, lalu memerintahkan perombakan Ant dan meluncurkan penyelidikan antitrust terpisah ke Alibaba.
Semua itu dilakukan China hanya dalam beberapa hari.
Serangan terhadap kerajaan korporasi Jack Ma yang bernilai triliunan dolar merangkum kampanye yang lebih luas untuk mengendalikan generasi raksasa teknologi China yang sekarang dipandang Beijing sebagai pemegang kendali yang terlalu besar atas ekonomi nomor dua dunia itu.
Aksi terburu-buru regulator China itu menunjukkan bagaimana Beijing telah kehilangan kesabaran dengan kekuatan besar dari para penguasa teknologi, yang sekarang dianggap sebagai ancaman bagi stabilitas politik dan keuangan China.
Sebelumnya karena menghilang Jack Ma, Pejabat Amerika Serikat membatalkan pelarangan kegiatan investasi dari warga AS kepada perusahaan teknologi raksasa milik Jack Ma, Alibaba Group Holding Ltd.
Kabar itu disampaikan oleh orang dalam yang dekat dengan isu ini, sebagaimana dihimpun Bloomberg.
Menurut sumber tersebut, para pejabat AS juga telah mengurungkan larangan investasi pada perusahaan China lainnya, yakni Tencent Holdings Ltd. dan Baidu Inc.
Imbas dari kabar ini, saham Alibaba dan Tecent di Hong Kong kompak mengalami kenaikan, masing-masing 3,9 persen dan 5 persen.