Penanganan Corona
Rencana Pembukaan Bioskop di Kota Tegal, IDI: Penonton Minimal Pakai Masker Bedah
Ketua IDI Kota Tegal, dr Said Baraba mengatakan, standar penerapan protokol kesehatan di bioskop harus diterapkan secara selektif dan ketat.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tegal, dr Said Baraba mengatakan, standar penerapan protokol kesehatan di bioskop harus diterapkan secara selektif dan ketat.
Satu di antaranya seperti aturan penggunaan masker bagi penonton.
Said mengatakan, masker yang digunakan oleh penonton minimal adalah masker bedah.
• Begini Cerita dari Sisi Alfian, Anak yang Gugat Ibu Kandungnya Soal Mobil Fortuner di Semarang
• Alasan Arya Saloka Nyaris Hancurkan TV Lihat Adegan Andin dan Aldebaran Sinetron Ikatan Cinta
• Natalia Tak Terima Ibunya Ditahan Polsek Semarang Utara, Dituduh Mertua Curi Perabotan Rumah
• Polsek Semarang Utara Punya Bukti Kuat Ibunya Natalia Mencuri Perabotan Rumah Besan
Jangan menggunakan masker kain.
Ia menilai, penggunaan masker kain di ruang tertutup dan berpendingin ruangan (AC) harus lebih diwaspadai.
Di ruangan tersebut, masker kain dinilai tidak berfungsi dengan baik untuk memfilter virus.
Berbeda dengan masker bedah yang dinilai lebih efektif dalam memfilter virus.
"Minimal pakai masker bedah, yang biasa dipakai warna hijau.
Kalau maskernya itu masker kain. Itu tidak bisa menjamin akan memfilter virus dengan baik," kata Said kepada tribunjateng.com, Kamis (21/1/2021).
Kemudian menurut Said, pengelola bioskop harus memastikan penonton tidak membuka masker saat menonton.
Selain itu masker harus terpakai dengan benar, artinya menutupi hidung dan mulut.
Said mengatakan, aturan ketat tersebut perlu diterapkan karena bioskop adalah ruang tertutup dan berpendingin ruangan.
Ia menilai, virus akan berputar-putar di ruangan tertutup.
Jika terkena udara dari pendingin ruangan, maka virus lebih mudah tersebar.
"Karena kasus Covid-19 masih tinggi. Maka ada kemungkinan yang kita temui adalah orang-orang dengan status OTG. Jadi kelihatannya sehat tetapi ternyata membawa virus," jelasnya.