Berita Sragen
Gerakan Jateng di Rumah Saja 6-7 Februari, Bupati Sragen: Cuma Himbauan, Mal dan Pasar Tetap Buka
Pusat berbelanja dan pasar di Kabupaten Sragen akan tetap buka pada saat gerakan Jateng di Rumah Saja Sabtu dan Minggu mendatang.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: galih permadi
Semua akan dilakukan secara bertahap mencoba melakukan kelonggaran-kelonggaran kegiatan masyarakat seperti hajatan, dan kegiatan sosial lainnya.
Berpihak Kepada Kepentingan Masyarakat
Yuni mengaku keputusan ini berpihak kepada kepentingan masyarakat.
Dia mengatakan jika PPKM di beberapa daerah tidak berhasil namun Sragen berhasil melaksanakan PPKM dan efektif.
Implementasi di Sragen, Yuni mengatakan akan ditindaklanjuti dengan SE, namun pihaknya tidak bisa melaksanakan secara penuh apa yang menjadi SE dari Gubernur.
"Kita tetap akan membuka pasar dengan cara penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Mall dan sebagainya tetap kita buka sesuai dengan aturan PPKM tahap kedua yang sudah kita dilakukan," terang Yuni.
Yuni mengaku sudah memberitahu kepada seluruh lurah pasar namun reaksi seluruh lurah dan pedagang sangat-sangat menolak gerakan Jateng di Rumah Saja.
"Kita tidak mampu memberikan kompensasi selama 2 hari kepada para pedagang, kalau hanya pembebasan retribusi mudah."
"Kompensasi sedemikian banyak kita tidak mungkin mencukupi, jadi bukan hanya masalah 2 hari saja, ini menyangkut hajat hidup orang banyak," terangnya.
Ketika ditanyai apakah Sragen tidak melaksanakan Jateng di Rumah Saja?
Yuni menegaskan pihaknya tetap melaksanakan.
Hanya saja dengan modifikasi sesuaikan kebutuhan Kabupaten Sragen, sesuai dengan kearifan lokal.
"Kita laksanakan (Jateng di Rumah Saja).
Sesuai di SE gubernur bahwa ada kalimat "disesuaikan dengan kearifan lokal" ya ini kearifan lokal di Sragen dan akan kita laporkan," tegasnya.
Yuni menegaskan sebagi kepala daerah di Sragen, pihaknya paling mengetahui betul situasi dan kondisi Kabupaten Sragen.
Menutup seluruh pasar di Sragen dikatakan Yuni, dampaknya akan sangat besar sekali. (uti)