Berita Internasional
Sakit Hati, Pria Ini Campur Minuman Bosnya dengan Ludah Pasien Covid-19
Seorang pria di Turki menjadi buruan polisi, setelah dia dituding mencampur minuman bos dengan ludah penderita Covid-19.
TRIBUNJATENG.COM, ADANA - Seorang pria di Turki menjadi buruan polisi, setelah dia dituding mencampur minuman bos dengan ludah penderita Covid-19.
Ramazan Cimen dituduh berusaha membunuh Ibrahim Unverdi dan istrinya, setelah terlibat pencurian senilai 21.410 poundsterling (Rp 413,1 juta).
Cimen bekerja sebagai pegawai Unverdi di gerai penjualan mobil di Adana, kota yang berlokasi di tenggara Turki.
• Senator Republik Gabung Demokrat Sepakat Digelarnya Sidang Pemakzulan Donald Trump
• AS Kini Dukung Hasil Penyelidikan WHO yang Patahkan Tudingan Trump Soal Laboratorium Wuhan
• Biden Cabut Larangan Perjalanan dari Negara Muslim, Wanita Iran Bisa Bersama Suami Lagi di AS
• Viral Video Ular Sebesar Pohon di Pintu Air Tanah Abang Jakarta, Kini Sembunyi di Celah Bebatuan
Berdasarkan laporan Hurriyet, semua berawal ketika Unverdi memberikan uang penjualan mobil kepada Cimen supaya dibawa ke kantor.
Namun mendapat uang sebanyak itu dari bos, Cimen langsung menghilang.
Setelah beberapa lama, pelaku dilaporkan bisa dihubungi.
Kepada Unverdi, Cimen mengaku dia sudah menyerahkan uang itu ke rentenir besar, setelah diketahui dia juga punya banyak utang.
Unverdi kemudian mengeklaim, dia diberi tahu salah satu staf Cimen sudah membeli ludah penderita Covid-19.
Dilansir The Sun Senin (8/2/2021), Unverdi mengaku Cimen hendak mencampurkan ludah ke minumannya sebelum mencuri. Untungnya, dia tidak meminumnya.
"Ini pertama kalinya ada teknik membunuh seaneh itu. Untungnya, saya tak sampai sakit. Tuhan bersama orang baik," paparnya.
Si pemilik gerai mobil melanjutkan, Cimen menjadi marah dan sakit hati karena dia mengumbar kejadian itu ke media, dan mulai menerima ancaman darinya.
Pelaku bahkan disebut sampai mengirimkan pesan berbunyi, "Saya mungkin tak bisa membunuhmu pakai virus. Tapi saya akan menembakmu tepat di kepala!"
Unverdi berujar, dia kini berada dalam perlindungan polisi setelah menunjukkan ancaman itu, yang membenarkan kalau dia berusaha dibunuh dengan virus corona.
Dia menuturkan, sekarang sudah melaporkan mantan pegawainya dengan tuduhan upaya pembunuhan dan perilaku mengancam.
Kini, Cimen pun diburu polisi.