Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Konflik Keraton Solo, GKR Timoer Pertanyakan Keberadaan Kanjeng Dani yang Bukan Darah Dalem

GKR Timoer dan GKR Wandansari atau Gusti Moeng meminta hanya darah dalam yang boleh terkait persoalan konflik Keraton Solo. 

Tribun Jateng/Muhammad Sholekan
Ilustrasi - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat 

Ia menyebut seharusnya dua putri itu memahami adat istiadat tidak melihat siapa yang menyampaikan dawuh dalem. 

Bahkan, dia menyebut utusan dalem bisa siapa saja selama benar-benar diutus Sinuhun. 

Dia mengaku bertanggungjawab atas hukum adat, hukum positif, dan hukum spiritual. 

“Saya saja orang luar dapat tugas dari Sinuhun sangat menghormati Sinuhun selaku raja. Tetapi kenapa mereka malah bersikap seperti itu. Wajar, kalau dawuh dalem lewat Sasono Wilopo,” jelasnya. 

Dani mengatakan, dua putri itu tidak dikunci karena pintu terbuka dan bisa keluar kapan saja. 

Bahkan, dia menyebut Kanjeng Edi Wirabumi sekira pukul 22.00 WIB bisa keluar meninggalkan Keraton Solo

Dani menyebut, rombongan Gusti Moeng ada belasan orang bukan lima orang saja. Rombongan yang lain bisa meninggalkan Keraton Solo

“Mereka datang masuk tanpa izin Sinuhun, juga tanpa undangan lalu seolah-olah dikurung. Saya itu ada surat resmi dawuh dalem. Termasuk saat menyampaikan ke media, tidak mungkin juga saya tidak mendapat tugas lalu statemen,” jelasnya. 

Ia menyebut persoalan ini merupakan persoalan internal keluarga. Namun, persoalan ini juga persoalan kelembagaan sesuai dengan raja sebagai pimpinan kelembagaan keraton. 

Terkait ajakan kembali bersama-sama, Dani menyebut dua pihak ini sudah ada perjanjian perdamaian. Namun, perjanjian yang disaksikan pejabat negara urung dilaksanakan. 

“Harusnya kalau mereka paham dan menggunakan nurani, memahami siapa Sinuhun. Beliau kan orang tua mereka, kakak mereka, yang wajib dihormati. Mengapa bersikap seperti itu di tengah pandemi,” ungkapnya. 

Dani menjelaskan adat istiadat Keraton Solo sudah jelas. Dawuh dalem merupakan undang atau hukum baik tertulis maupun tidak tertulis. 

Dia membantah anggapan Sinuhun tidak mengetahui persoalan ini. Bahkan, Sinuhun mengikuti perkembangan persoalan ini setiap tahapan. Hal itu membuat Sinuhun dawuh ke Dani menanyakan kenapa tidak mau keluar. 

“Saya temui mereka bersama Kapolsek (Pasar Kliwon) supaya ada saksi. Namun tidak mau keluar malah menanyakan macam-macam. Keraton itu penuh kamera pengawas, Sinuhun melihat. Sinuhun lalu dawuh kepada saya,” tandasnya. (kan) 

Baca juga: Banjir Sayung Paling Parah di Kabupaten Demak, 25.009 Jiwa Terdampak

Baca juga: video Detik-detik Jalan Arah Curug Cantel Sigedong Ambles

Baca juga: Pengakuan Vita soal Suami yang Ditangkap Polisi: Mulut Dilakban, Disiksa sampai Kencingnya Berdarah

Baca juga: Ngeri Isu Longsor Timbun Jalan Dieng hingga Diperkirakan Ada Korban, Begini Kejadian Sebenarnya

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved