Berita Regional
TNI AU Bakal Beli Pesawat Tempur F-15 EX & Dassault Rafale, Sejak Lama Jadi Incaran Menteri Prabowo
Pemerintah Indonesia dalam waktu dekat akan mendatangkan sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) modern.
Berbeda dengan F-15 EX, biaya pengadaan Dassault Rafale dilaporkan lebih mahal.
Melansir Aircrafts Compare, untuk per unit Rafale Indonesia mesti merogoh kocek sebesar US$115 juta atau sekitar Rp1,6 triliun (asumsi kurs Rp14 ribu per dolar AS).
Hal serupa dikonfirmasi Defence Industry Daily yang menyebut kalau satu unit pesawat ini dihargai lebih dari 100 juta euro.
Sejumlah negara dikabarkan telah membeli jet tempur tersebut di antaranya India, Libya, Inggris, dan Swiss.
Terbaru, portal defense news melaporkan Menteri Pertahanan Yunani menandatangani kontrak pengadaan 18 jet tempur Rafale dengan kesepakatan nilai US$ 3,04 miliar awal Januari lalu.
Merujuk dokumen Rapim TNI 2021 beberapa waktu lalu, Indonesia rencananya akan memboyong 36 unit Rafale dan 8 unit F-15 EX.
Harapannya, 6 unit F-15 EX sudah tiba di Tanah Air sebelum 2022.
Selain dua alutsista tersebut, TNI AU juga membidik pesawat berupa multi role tanker transport dan pesawat angkut Hercules jenis C-130 J.
Tak hanya itu, ada juga Radar GCI3, pesawat berkemampuan airborne early warning, UCAV berkemampuan MALE dan berbagai alutsista lainnya.
"Kita juga akan melaksanakan modernisasi berbagai pesawat tempur TNI AU, yang pelaksanaannya akan dimulai pada tahun ini," kata Fadjar.
Incaran Prabowo
Jet tempur F-15 EX buatan Boeing dan Rafale memang sudah lama jadi incaran Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Pada 2020 silam, Prabowo sempat berkeliling melakukan penjajakan untuk akuisisi alutsista ke berbagai negara termasuk jet tempur AS dan Perancis.
KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo menyebutkan, Prabowo telah berupaya melaksanakan diplomasi pertahanan dengan sejumlah negara sahabat.
Diplomasi ini guna mempercepat proses pembangunan kekuatan TNI, salah satunya belanja alutsista mutakhir.