Berita Pendidikan
SMK Negeri Jateng Sediakan Kuota 264 Siswa Tahun Ini, Catat Tanggal Pendaftarannya
Pemprov Jateng membuka kesempatan bagi siswa tidak mampu mengikuti seleksi sekolah gratis di SMK Negeri Jateng.
Penulis: m zaenal arifin | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemprov Jateng membuka kesempatan bagi siswa tidak mampu mengikuti seleksi sekolah gratis di SMK Negeri Jateng.
Kuota yang disediakan di tahun ajaran 2021/2022 sebanyak 264 kursi.
Kepala SMK Negeri Jateng Kampus I Semarang, Sriyono mengatakan, kuota tersebut tersebar di tiga kampus.
Kampus I SMK Negeri Jateng di Semarang sebanyak 120 siswa, Kampus II di Pati 48 siswa dan Kampus III di Purbalingga 96 siswa.
Ia menyebut, periode pendaftaran telah dimulai pada 8 Maret hingga 30 April 2021.
Hingga Rabu (10/3/2021) pagi tercatat ada ribuan peminat dan 160 pendaftar yang mengunjungi di laman pendaftaran http://ppdb.smknjateng.sch.id.
Baca juga: UNISSULA Semarang Gelar Kuliah Umum Datangkan Dirjen Dikti Kemendikbud
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Subang dari Cerita Korban Selamat: Sopir Bilang Remnya Blong
Baca juga: Menteri Keuangan AS Telepon Sri Mulyani, Harap Ada Kerjasama Pemulihan dari Pandemi Covid-19
Baca juga: 179 Siswa SMKN Jateng Positif Corona, Jadi Klaster Baru, Sekolah Langsung Dilockdown
"Sekolah ini digagas oleh Pak Gubernur Ganjar Pranowo, untuk memutuskan rantai kemiskinan melalui pendidikan. Karena dengan pendidikan, kesejahteraan masyarakat pun akan berubah," ujarnya dalam keterangannya, Rabu (10/3/2021).
Untuk mewujudkan gagasan tersebut, Pemprov Jateng menanggung seluruh biaya pendidikan, dari mulai pendaftaran hingga lulus.
Tidak hanya itu, seluruh biaya hidup siswa SMK Negeri Jateng pun ditanggung APBD, mulai dari asrama, makan minum hingga seragam.
Terkait proses seleksi atau Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), kini dilakukan secara daring. Mengingat, wabah Covid-19 yang belum mengizinkan proses tatap muka.
"Untuk validasi data siswa kita gunakan fasilitas video call. Lalu bagaimana jika calon siswa tak punya handphone? Kami bisa melakukan kroscek dengan menghubungi handphone ketua RT, lingkungan sampai lurah yang dalam form pendaftaran sudah dicantumkan," paparnya.
Hal itu berlaku pula dengan pembelajaran yang masih menggunakan daring.
Baik melalui aplikasi temu daring yang sudah umum, dan aplikasi SiJuna (Sistem Jurnal Pembelajaran).
Dengan SiJuna, guru bisa memonitor siswa yang mengikuti pembelajaran atau absen.
"Jika ditemukan ada kesulitan belajar dan kesulitan hidup harus bantu keluarga, maka akan dilanjutkan dengan home visit. Selain itu, kami juga telah memberikan bantuan 27 unit handphone, baik yang tidak punya atau peningkatan spesifikasi," ujarnya.