Berita Viral
Lewat Ustaz yang Dampingi Hingga Ia Dieksekusi, Freddy Budiman Kirim Barang Tak Terlupakan ke Fikri
Beberapa waktu setelahnya, ia menerima bungkusan dari ustaz yang menemani Freddy hingga saat terakhir
Ketika Fikri berjalan ke luar lapas, Freddy masih menyemangatinya.
"Aku melangkah dari jauh, momen tersakit aku sambil melihat muka dia (Freddy), dia masih mengepalkan tangan dan nyemangatin.
Semakin deket pintu keluar, dia masih nyemangatin, hampir keluar aku teriak, "Aku sayang papa"," ujar Fikri.
Setelah keluar dari LP Nusakambangan, Fikri sempat merenung beberapa saat.
Namun, dia kembali teringat pesan sang ayah untuk tidak menangis dan bersedih.
Pesan itulah yang menjadikan Fikri menerima kenyataan bahwa sang ayah telah dieksekusi mati atas kasus narkoba.
Dari ustaz yang mendampingi Freddy Budiman, Fikri mendapatan pakaian yang dikenakan ayahnya saat dieksekusi.
Mulai dari baju yang berlubang bekas peluru, celana hingga pakaian dalam. Ayahnya ingin ia yang menyimpan seperangkat pakaian tersebut.
Untuk diketahui, Freddy Budiman dikenal sebagai seorang gembong narkoba yang dieksekusi mati di LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Freddy berulang kali terjerat kasus pengedaran narkoba. Freddy bahkan dikenal sebagai salah satu bandar narkoba besar di Indonesia dengan jaringan kelas internasional.
Berkali-kali terjerat kasus pengedaran narkoba tak membuat Freddy Jera.
Kasus narkoba yang menjerat pria asal Surabaya ini berawal pada Maret 2009.
Kala itu, polisi menggeledah kediaman Freddy di Apartemen Surya, Cengkareng, Jakarta Baret.
Polisi menemukan 500 gram sabu.
Saat itu, dia divonis 3 tahun dan 4 bulan. Setelah bebas, Freddy kembali berurusan dengan aparat pada tahun 2011.