Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Mantan Napi Terorisme: Sekarang Belajar Bikin Aksi Teror Cukup dari Media Sosial

Saat ini, kata Mukhtar, teroris-teroris cukup belajar dari media sosial, berimprovisasi, berinovasi, dan aksi teror secara sendiri-sendiri.

Shutterstock
Ilustrasi terorisme 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Fenomena terorisme saat ini telah memasuki era baru.

Hal itu disampaikan oleh mantan narapidana terorisme, Mukhtar Khairi.

Saat ini, kata Mukhtar, teroris-teroris cukup belajar dari media sosial, berimprovisasi, berinovasi, dan melakukan amaliyah (aksi teror) secara sendiri-sendiri.

Baca juga: Inilah Sosok Sierra Istri Siri Prof Muradi Pejabat BUMN: Didekati Saat Jadi Pemandu Lagu

Baca juga: Modus Calon Kakek Cabuli Menantunya yang Hamil dengan Tawakan Pijatan, Setelah Tertidur HW Beraksi

Baca juga: Saat Istrinya Melayani Pria Hidung Belang, AH Justru Duduk Menyaksikan Sambil Menyemangati

Baca juga: Korban Kecelakaan Terlindas Truk di Semarang Masih Gadis Usia 15 Tahun Inisial AN

Sedangkan di masa lalu, kata dia, para teroris harus berkoordinasi dengan kelompoknya sebelum melakukan aksi teror.

Hal tersebut dia sampaikan dalam diskusi bertajuk Memperkuat Kontra Radikalisme yang ditayangkan di kanal Youtube Alinea ID pada Rabu (7/4/2021).

"Kalau sekarang memang teroris-teroris itu cukup mempelajari dari media sosial kemudian berimprovisasi, inovasi, dan melakukan amaliyah secara sendiri-sendiri," kara Mukhtar.

Akibatnya, kata Mukhtar, aksi-aksi teror belakangan ini sulit terdeteksi.

Ia mengaku sempat berbincang dengan anggora Densus 88 Antiteror yang mengaku kesulitan untuk mendeteksi teroris era baru tersebut.

"Kemarin saya juga ngobrol dengan anggota Densus 88 dia bilang seperti itu, kita kesulitan karena eranya sudah berbeda.

Mereka tidak berkordinasi, belajar langsung dari media sosial," kata Mukhtar. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kata Mantan Napi Terorisme: Sekarang Belajar Bikin Aksi Teror Cukup dari Media Sosial

Baca juga: AHY: Kalau Pak Moeldoko Ingin Bahas Partai Demokrat Boleh Kita Ngopi-Ngopi

Baca juga: Dosen Ini Lecehkan Keponakan dengan Modus Sembuhkan Kanker Payudara: Nanti Om Terapi ya

Baca juga: Sebelum Larangan Mudik Berlaku, Ratusan Santri Ponpes Gontor Dipulangkan Tiba di Solo 

Baca juga: Bayu Dukun Cabul Kendal Setubuhi Gadis Teman Anaknya hingga 10 Kali, Jika Menolak Akan Disantet

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved