Berita Semarang
Ziarah ke Makam Syarifah Fatimah di Masjid Pekojan Semarang, Dipercaya sebagai Sosok Wali Perempuan
Semerbak wangi bunga tercium kuat di sebuah makam kompleks Masjid Jami Pekojan jalan Petolongan 1, Semarang
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muslimah
Dengan lembaran-lembaran berisikan doa yang dibawanya, Jumiati terlihat khusyu melantunkan bacaan berbahasa arab di pemakaman tersebut.
Menurut Jumiati, kedatangannya berziarah ke makam Syarifah Fatimah ini tidak dimaksudkan untuk berdoa kepada salah satu yang diyakini tokoh tersebut hingga menimbulkan syirik.
Ia meyakini, melalui perantara Syarifah Fatimah sebagai sosok yang dipercaya kekasih Allah, doanya akan cepat diijabah.
"Hutang saya banyak dan harus menghidupi empat anak tanpa suami.
Saya ke sini untuk mendapat petunjuk, juga untuk menenangkan hati karena sebelumnya merasa resah," imbuhnya.
Begitu kisah yang bergulir, hingga saat ini makam di Masjid Jami Pekojan Semarang yang diyakini sebagai makam sosok Syarifah Fatimah masih menyisakan misteri.
Menurut Sejarawan di Kota Semarang, hal itu tidak lepas dari perkembangan penyebaran agama Islam di Kota Semarang sebagai kota pelabuhan dan dagang.
"Saya kurang begitu paham terkait makam tersebut.
Namun mengacu pada sejarah, makam Syarifah Fatimah di Pekojan itu bisa jadi sekira abad 18 akhir atau abad 19.
Semarang dulu dari kota pelabuhan juga banyak menarik minat para pendatang dari berbagai etnis, termasuk Koja (perbatasan India dan Pakistan) yang di Semarang disebut Pekojan.
Memang beberapa komunitas Islam biasanya membuat makam di dekat masjid, entah di belakangnya atau di sampingnya karena ada beberapa tokoh yang dimakamkan di sana.
Kalau bisa dilacak dan ada kesaksiannya, bisa dipastikan terkait makam tersebut," kata Rabith Jihan Amaruli, Dosen Jurusan Sejarah Universitas Diponegoro, Selasa (27/4/2021). (idy)
TONTON JUGA DAN SUSBCRIBE :