Berita Banyumas
Mengenang KH Busyro Syuhada, Jawara Silat yang Gembleng Jenderal Soedirman Jadi Pendekar
Layaknya pendekar pada umumnya, Soedirman pun punya guru yang memengaruhi perjalanan hidupnya.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Nama besar Panglima Jenderal Soedirman selalu dikenang sepanjang masa.
Jasanya terhadap kemerdekaan bangsa ini tak terbantahkan.
Namanya bahkan diabadikan menjadi nama jalan atau tempat di kota-kota besar di Indonesia.
Baca juga: Kisah Sriyanti Janda 16 Anak Asal Pemalang, Banting Tulang Jual Es Cendol, Rumah 3X6 Meter Penuh
Baca juga: Bantuan Terus Mengalir ke Sriyanti Janda Belasan Anak di Pemalang, Tak Kuasa Menahan Haru
Baca juga: Arus Lalu Lintas di Karanganyar Cenderung Menurun Sejak Berlaku Larangan Mudik
Baca juga: Pemudik Berhasil Tembus Penyekatan Tangerang - Solo, Namun Terancam Lebaran di RS Karena Covid-19
Bukan hanya kontribusinya untuk bangsa ini yang selalu jadi bahan pembahasan, namun juga kisah heroiknya yang mengagumkan.
Bagaimana tidak, dalam kondisi sakit parah, Jenderal Soedirman dengan gagah berani memimpin perang gerilya melawan penjajah, meski harus ditandu.
Nyatanya, meski kondisi fisiknya memprihatinkan, sang jenderal selalu lolos dari sergapan serdadu Belanda.
Hingga banyak yang membincang soal isu kesaktian Jenderal Soedirman karena selalu selamat dari kejaran Belanda.
Lepas dari kesaktian Jenderal Soedirman, pria kelahiran Kabupaten Purbalingga itu memang bukan tentara biasa.
Karirnya bermula dari pengajar atau guru muda Muhammadiyah.
Hingga ia terpanggil untuk membela tanah air dengan mempertaruhkan jiwa raga sebagai tentara.
Soedirman bukan hanya ditempa dengan pendidikan militer yang membuatnya kuat.
Di balik kesuksesannya memimpin medan perang, Soedirman ternyata adalah pendekar silat sejati.
Panglima bukan hanya piawai mengayunkan senjata.
Ia juga jago bela diri.
Layaknya pendekar pada umumnya, Soedirman pun punya guru yang memengaruhi perjalanan hidupnya.