Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penanganan Corona

Pemakaman dengan Protokol Covid-19 di Kudus Waiting List, Sehari Bisa Capai 32 Jenazah

Melonjaknya angka Covid-19 di Kabupaten Kudus juga dibarengi dengan meningkatnya pemakaman dengan protokol Covid-19.

Editor: rival al manaf
Istimewa
Relawan Gabungan Pemakaman Covid-19 Sragen ketika melakukan pemakanan jenazah Covid-19 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Melonjaknya angka Covid-19 di Kabupaten Kudus juga dibarengi dengan meningkatnya pemakaman dengan protokol Covid-19.

Hal itu membuat pelaksanaan pemakaman dengan protokol kesehatan itu harus antre dan memunculkan waiting list

Pasalnya jumlah tenaga pemulasaraan tidak sebanyak jumlah jenazah yang harus dimakamkan. 

Berdasarkan data dari BPBD Kudus, jumlah pemakaman jenazah dengan prokes Covid-19 dalam satu hari bisa mencapai angka puluhan.

Baca juga: Siang Malam Bupati Kudus HM Hartopo Berupaya Keras untuk Mengendalikan Kasus Covid-19

Baca juga: Video Satgas Covid-19 Kudus Merguru ke Ganjar, Minta Solusi Terbaik

Baca juga: Video 189 Tenaga Kesehatan di Kudus Positif Covid-19

Baca juga: BNPB Terjunkan Tim Untuk Urai Antrean di IGD Kudus, Ganip: Tegakkan PPKM Mikro

"Kemarin 32 jenazah dimakamkan dalam sehari dari beberapa rumah sakit."

"28 jenazah kami tangani dan sisanya ditangani dari pihak NU dan Muhammadiyah."

"Jumlah pemakaman prokes ini paling tinggi pasca-Lebaran," kata Kepala Pelaksana BPBD Kudus Budi Waluyo saat dihubungi Rabu (2/6/2021).

Dijelaskan Budi, intensitas pemakaman jenazah dengan prokes Covid-19 diketahui mulai meningkat sejak 18 Mei 2021 atau beberapa hari usai lebaran.

"Biasanya satu dan maksimal dua jenazah, namun sejak tanggal 18 mulai 4 jenazah dan berturut turut hingga empat hari," ungkap Budi.

Menurut Budi, pemakaman jenazah dengan prokes Covid-19 lebih dari satu tidak bisa langsung ditangani serentak akibat keterbatasan jumlah petugas pemakaman BPBD Kudus.

Terlebih lagi dengan melonjaknya jumlah kematian yang memicu "waiting list" atau antrian pemakaman setiap jenazah.

"Jadi waiting list, karena setiap pemakaman jenazah dengan prokes Covid-19 butuh waktu satu jam."

"Sedangkan tim pemakaman jumlahnya 20 orang yang dibagi shift pagi dan malam. Setiap tim berjumlah 10 orang menangani satu pemakaman jenazah Covid-19," jelas Budi.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, BPBD Kabupaten Kudus berencana menambah jumlah petugas pemakaman Covid-19.

Selain itu, tim BPBD Kudus juga akan menggagas pembentukan relawan pemakaman jenazah Covid-19 di tingkat desa.

"Tentunya untuk efesien waktu atau mempersingkat sekaligus mempermudah pemakaman jenazah Covid-19. Dari yang semula satu jam bisa lebih singkat menjadi hitungan menit," jelas Budi.

Sementara itu, berdasarkan data BPBD Kudus, hingga Rabu (2/6/2021) malam tercatat ada 25 jenazah yang harus dimakamkan dengan prokes Covid-19.

"Hingga jam 7 malam sudah terlaksana 19 pemakaman dibantu dari pihak NU dan Muhammadiyah."

Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta RCTI Kamis 3 Juni Pukul 19.30 WIB Pak Surya Kecewa Pada Bu Sarah

Baca juga: Wali Kota Pekalongan Aaf : Pemeliharaan Rutin Peralatan Operasional Kebakaran Itu Sangat Penting

Baca juga: Conte Dikabarkan Jalin Komunikasi Serius dengan Tottenham Setelah Berpisah dengan Inter Milan

Baca juga: Conte Dikabarkan Jalin Komunikasi Serius dengan Tottenham Setelah Berpisah dengan Inter Milan

"Untuk sisanya akan dimakamkan bertahap hingga tengah malam ini," jelasnya.

Untuk diketahui, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah kembali dinyatakan masuk zona merah penyebaran Covid-19 baru-baru ini pasca-Idul Fitri 2021.

Berdasarkan data dari tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kudus hingga Senin (31/5/2021), jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit sebanyak 298 orang dan 972 orang positif Covid-19 menjalani isolasi mandiri.

Adapun hingga saat ini tercatat jumlah total pasien positif Covid-19 yang sembuh yaitu 5712 orang dan 626 orang meninggal dunia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waiting List Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 di Kudus, Sehari Ada Puluhan Orang Dimakamkan"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved