Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Digugat Warga, Keberadaan P5L Dinilai Bantu Pemkot Semarang Atasi Banjir dan Rob di Panggung Lor

Gugatan warga Panggung Lor Semarang terhadap Pengurus P5L ke PN Semarang masuk proses pembuktian.

Penulis: m zaenal arifin | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/M ZAINAL ARIFIN
Pengurus P5L mengecek pompa dan membuang air yang merendam wilayah Kelurahan Panggung Lor ke Kali Asin, Senin (7/6/2021). 

Penulis: M Zainal Arifin

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pengurus Paguyuban Pemberdayaan Pompanisasi dan Pengelolaan Lingkungan Panggung Lor (P5L) digugat oleh warga sendiri ke Pengadilan Negeri (PN) Semarang.

Saat ini gugatan masih berlangsung sampai proses pembuktian.

Kepala UPTD Pompa Banjir Wilayah Tengah II, Yoyok Wiratmoko mengatakan, P5L merupakan organisasi masyarakat yang membantu Pemerintah Kota Semarang dalam mengatasi banjir di lingkungan Kelurahan Panggung Lor.

"P5L ini harus didorong, bukan malah dibubarkan. Ada sinergi dari masyarakat dan pemerintah, sengkuyung bareng. Sejalan dengan slogan pak wali yaitu Bergerak Bersama," ujar  Senin (7/6).

Ia menilai, tanpa adanya peran serta dari masyarakat pemerintah tidak akan maksimal dalam menangani masalah, terutama di lingkungan Panggung Lor yang menjadi langganan banjir dan rob.

Yoyok menambahkan, P5L menjadi bagian dari program aksi perubahan Germas Dusun atau Gerakan Masyarakat Peduli Sungai dan Saluran.

Baca juga: Fakta Baru 2 Bocil Semarang Pencuri Motor Milik Karyawan Babershop: Sudah 3 Kali Mencuri

Baca juga: Dua Bocil Semarang Pencuri Motor, Buat Keliling Sampai Kota Lama, Spion dan Pelat Nomor Dipreteli

Baca juga: Kondisi Terkini Asrama Haji Donohudan Boyolali yang jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19 dari Kudus 

Baca juga: Ada Orang Buang Alat Suntik dan Rapid Tes Covid-19 Bekas di JPO Simpang Tujuh Kudus

Salah satu programnya yaitu mengatasi sampah yang menjadi penyebab utama banjir.

"Kendala utama itu sampah. Kebetulan ada P5L yang membantu. Ini perlu dicontoh di daerah lain," tegasnya.

Wakil Ketua P5L, Teguh Sumedi, menuturkan, P5L dibentuk pada 1992 oleh PT Tanah Mas selaku pengembang.

Meski sudah dibentuk P5L, namun banjir dan rob masih terjadi.

"Kemudian pada 1996 itu, P5L diserahkan dan dikelola oleh warga. Namun sampai 2017 masih tetap saja terjadi banjir dan rob," ujarnya.

Pada 2017 itu, kemudian dilakukan pergantian pengurus P5L dari kepengurusan yang lama ke pengurus baru yang diketuai Hartoyo.

Di masa kepengurusan yang baru, dilakukan berbagai pembangunan, di antaranya pintu air grativasi, pengerukan saluran, dan rumah pompa hingga penambahan pompa.

"Pada 2017 ada 9 pompa tapi yang dipakai 7. Sekarang disempurnakan total ada 16 pompa. Termasuk juga, dulu saluran itu banyak sampah tapi sekarang sudah tidak," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved