Berita Tegal
Cerita RW di Tegal Sukses Terapkan Jogo Tonggo, Tekan Covid-19 hingga Punya Kolam Lele
Suparyo (62) tersenyum semringah saat menceritakan kekompakan warganya dalam menjalankan Jogo Tonggo di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: m nur huda
Tapi realisasinya yang didapatkan hanya 120 sembako.
Kemudian menurut Paryo, masyarakat yang mampu bersama-sama menggalang dana.
Dana yang terkumpul lalu dibelanjakan sembako untuk menutup kekurangan bantuan sembako dari pemerintah kota.
"Nah kekurangan inilah, teman-teman bergerak mencari orang yang mampu. Sehingga sejumlah 202 KK dapat semua," katanya.
Berslogan Mamakece Papakece
Paryo mengatakan, keberhasilan lingkungannya dalam menerapkan prinsip Jogo Tonggo tidak berlangsung mudah begitu saja.
Tetap ada kesulitan dan hambatan.
Seperti saat menyosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat.
Ia, para pemuda, tokoh masyarakat, dan kader ibu-ibu terbiasa dengan cemoohan.
Paryo menceritakan, ia dan tokoh masyarakat pernah mengingatkan masyarakat terkait protokol kesehatan saat pelaksanaan salat jumat.
Karena aturan saf antar jamaah memang harus jaga jarak.
Tapi yang diingatkan justru mencemooh 'Alah wong kita sudah di tempat ibadah kok, sudah dilindungi Allah.'
"Tapi kita gak bosan-bosan. Insyaallah sekarang 90 persen warga kami tidak abai terhadap protokol kesehatan," ungkapnya.
Paryo mengatakan, ada slogan yang dipakai di lingkungannya dalam menerapkan Jogo Tonggo.
Slogan itu berbunyi 'Mamakece dan Papakece'