Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Pasien Covid-19 Asal Madura Kabur Takut Disuntik, Nurut Saat Diiming-imingi Makan Enak

Pasien positif covid-19 kabur saat hendak disuntik oleh petugas medias serta hendak dibawa ke rumah sakit untuk isolasi. 

Editor: m nur huda
Humas Polres Wonogiri
Ilustrasi Pasien covid-19 mengamuk 

 TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Pasien positif covid-19 kabur saat hendak disuntik oleh petugas medias serta hendak dibawa ke rumah sakit untuk isolasi. 

Peristiwan pasien covid kabur karena takut disuntik tersebut terjadi di Surabaya, Selasa (8/6/2021).

Pasien positif Covid-19 tersebut kabur dari truk Linmas Surabaya yang hendak membawanya ke Rumah Sakit Sukolilo.

Baca juga: Hendrar Prihadi Gunakan Islamic Center Jadi Ruang Karantina Pasien Covid-19 Kota Semarang

Baca juga: Kabar Tak Mengenakan Pasien Covid-19 Kudus Tak Terurus di Karantina Asrama Haji Donohudan

Baca juga: Kabar Tak Mengenakan Pasien Covid-19 Kudus Tak Terurus di Karantina Asrama Haji Donohudan

Baca juga: Kondisi Terkini Asrama Haji Donohudan Boyolali yang jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19 dari Kudus 

Beberapa petugas pun kemudian berusaha mengejar pria tersebut.

Bahkan pak camat ikut berlari dan membujuk pria tersebut agar kembali.

Dilansir dari Surya.co.id, rupanya pria tersebut kabur hanya gara-gara takut disuntik.

Pria asal Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, tersebut dinyatakan positif usai menjalani tes swab oleh tenaga medis.

Saat akan dirujuk ke RS Asrama Haji Sukolilo, pria berinisial A yang saat itu mengenakan sarung, baju kotak-kotan dibalut jaket abu-abu itu ngacir.

Para nakes, satpol PP, Linmas, Polri dan TNI pun berusaha mengejarnya.

Sejumlah camat yang sedang berjaga di tenda ikut serta berlari bersama.

Tak butuh waktu lama, mereka akhirnya berhasil menghadang pria asal Desa Geger, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, Madura.

Camat Sawahan, M Yunus, pun membujuk A untuk mau menuruti permintaannya.

Dia mengatakan kalau pemerintah mau mengobati dan menyembuhkan para pasien. Bukan memperlakukan aneh-aneh.

Tentunya, M Yunus mengatakan hal itu dengan Bahasa Madura.

"Tadi saya liat dia kabur. Saya kejar susah payah. Setelah ketemu saya tanya kenapa kabur. Lalu saya katakan pemerintah mau mengobati bapak, bukan memperlakukan yang aneh aneh," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved