Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Benjamin Netanyahu Bertekad Gulingkan Pemerintahan Naftali Bennett PM Israel yang Baru

“Mereka pada dasarnya semua milik keluarga Zionis sayap kanan yang sama,” kata Bishara, merujuk pada Netanyahu dan Bennett.

AFP / ABIR SULTAN / POOL
Benjamin Netanyahu 

Pengadilan korupsi yang sedang berlangsung, atas tuduhan yang dibantahnya, hanya memperdalam jurang.

Netanyahu tetap menjadi ketua partai terbesar di parlemen dan diperkirakan akan menentang keras pemerintahan baru.

Jika hanya satu faksi, itu bisa kehilangan mayoritasnya dan akan berisiko runtuh, memberi Netanyahu kesempatan untuk kembali berkuasa.

Lawan-lawannya telah lama mengeritik apa yang mereka lihat sebagai retorika memecah belah Netanyahu, taktik politik licik dan penundukan kepentingan negara demi kelangsungan politiknya.

Perpecahan mendalam negara itu terlihat jelas sebelumnya pada hari Minggu ketika Bennett, mantan pemimpin pemukim dan nasionalis agama kanan keras yang telah menyerukan pencaplokan sebagian besar Tepi Barat yang diduduki, berbicara kepada parlemen menjelang pemungutan suara.

Dia berulang kali diinterupsi dan dicemooh oleh pendukung Netanyahu, beberapa di antaranya dikawal keluar ruangan.

Harry Fawcett dari Al Jazeera, melaporkan dari Yerusalem, bahwa itu adalah upaya yang sangat "terganggu, untuk memiliki transisi kekuasaan yang damai".

Upaya Bennett untuk menyampaikan pidatonya dengan apa yang seharusnya menjadi kata-kata yang mendamaikan Netanyahu “segera terganggu oleh seruan dari segala macam sifat oposisi dari anggota blok sayap kanan Benjamin Netanyahu”, kata Fawcett.

Pidato Bennett sebagian besar membahas masalah domestik, tetapi ia menyatakan penentangan terhadap upaya Amerika Serikat untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia.

“Israel tidak akan membiarkan Iran mempersenjatai diri dengan senjata nuklir,” kata Bennett, bersumpah untuk mempertahankan kebijakan konfrontatif Netanyahu.

“Israel tidak akan menjadi pihak dalam perjanjian itu dan akan terus mempertahankan kebebasan penuh untuk bertindak,” katanya.

Bennett tetap berterima kasih kepada Presiden Joe Biden dan AS atas dukungannya selama beberapa dekade untuk Israel.

Netanyahu, yang berbicara setelah dia, berjanji untuk kembali berkuasa dan memperkirakan pemerintah yang akan datang akan lemah terhadap Iran dan menyerah pada tuntutan AS untuk membuat konsesi kepada Palestina.

"Jika ditakdirkan bagi kami untuk menjadi oposisi, kami akan melakukannya dengan tegar sampai kami menggulingkan pemerintah yang berbahaya ini dan kembali memimpin negara dengan cara kami," katanya.

Baik pernyataan Netanyahu maupun Bennett tidak menyebutkan penderitaan jutaan orang Palestina yang hidup di bawah pendudukan militer Israel.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved