Berita Semarang
Baru 3 Hari Dibuka RSDC Kedungmundu Semarang Sudah Rawat Puluhan Pasien, Kebutuhan Oksigen Tinggi
RSDC hingga saat ini merawat sekitar 30 pasien Covid-19 di ruang isolasi dan 9 pasien Covid-19 di ruang ICU.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
Penulis: Eka Yulianti Fajlin
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Kelurahan Kedungmudu yang baru diresmikan oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi pada Senin (21/6/2021) lalu, kini sudah menerima puluhan pasien.
Direktur RSDC Kedungmundu, Aditya Nugraha mengatakan, RSDC hingga saat ini merawat sekitar 30 pasien Covid-19 di ruang isolasi dan 9 pasien Covid-19 di ruang ICU.
Pasien yang diterima RSDC mayoritas warga Semarang.
Pihaknya mendapat rujukan dari RSUD Wongsonegoro dan tempat karantina rumah dinas wali kota.
"Belum ada dari luar Semarang karena kami dapat rujukan dari RSWN dan rumah dinas. Fokusnya Pak Wali warga Semarang dulu yang diutamakan," paparnya, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: Kuttab Tempat Belajar Anak Diduga Rusak Makam di Mojo Solo Buka Suara: Di Luar Jam Belajar Sekolah
Baca juga: Kapolresta Solo Secara Simbolik Letakkan Ornamen Nisan di Makam Mojo Solo: Mari Rajut Kebhinekaan
Baca juga: PSIS Mewacanakan Kompetisi sebelum Liga 1 Mulai, Liluk: Kalau Ada Izin, Kita Gelar Mini Turnamen
Dia memaparkan, RSDC sebenarnya menangani pasien Covid-19 dengan gejala kategori sedang.
Namun kenyataannya cukup banyak pasien yang mengalami gejala kategori berat.
Hal itu berimbas pada kebutuhan tabung oksigen.
"Harusnya sedang, tapi kenyataannya yang datang berat-berat. Bagaimanapun kami tidak mungkin menolak. Semua butuh tabung oksigen," ujarnya.
Diakuinya, kebutuhan tabung oksigen di RSDC sangat tinggi, sedangkan suplai tidak mencukupi dengan baik.
Pihaknya berupaya secara maksimal memenuhi kebutuhan tabung oksigen.
Satu diantaranya dengan mengambil stok tabung oksigen dari Tegal.
"Kebutuhan kemarin sebelum pasiennya sebanyak hari ini sehari 42 tabung. Hari ini kami tingaktkan suplai. Tadi pagi 60 tabung oksigen sudah datang," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakam, RSDC memiliki kapasitas 106 tempat tidur isolasi dan 12 ICU.
Dia berharap kehadiran RSDC dapat mengatasi persoalan banyaknya masyarakat yang membutuhkan tempat isolasi.
Mengenai kebutuhan tabung oksigen, menurutnya, hal itu bisa diselesaikan oleh depeartemen kesehatan yakni dalam hal ini Kementrian Kesehatan dan Dinas Kesehatan baik provinsi dan kota dengan melakukan komunimasi intensif kepada para distributor.
"Saya rasa semua bisa diselesaikan oleh departemen kesehatan dengan melakukan komunikasi intensif dengan distributor," ucap Hendi, sapaannya.
Baca juga: 12 Orang Jalani Isolasi Mandiri di Kampus Undip Teluk Awur Jepara, Ada 1 Balita Turut Menginap
Baca juga: Jadwal Lengkap Euro 2021 Live RCTI dan Mola TV Malam Ini, Spanyol, Jerman, Portugal dan Prancis Main
Baca juga: Lapak Jahe Temulawak Kunyit dan Jeruk Nipis Laris Diserbu Pembeli: Buat Imunitas
Mengingat tingginya kebutuhan tempat isolasi di Kota Semarang, dia menekankan kembali kepada seluruh rumah sakit untuk menambah kapasitas isolasi 30 persen.
"Setiap kali rapat saya sampaikan masing-masiny RS untuk menambah kapasitas 30 persen. Di RSWN sudah. Di rumah sakit lainnya saya harap melaksanakan hal tersebut," pintanya. (*)