Berita Nasional
Setelah Posting Ma'ruf Amin King of Silent dan Puan Queen of Ghosting, Akun IG BEM KM Unnes Hilang
Mahasiswa Unnes melayangkan kritik kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Ketua DPR RI Puan Maharani melalui instagram @bemkmunnes pada Selasa.
"Kejadian ini seolah sudah menjadi tradisi ketika orang atau lembaga melakukan kritik berbalas dengan serangan balik secara digital."
"Seharusnya, ada jaminan terhadap kebebasan berekspresi baik di ruang nyata maupun maya," ucapnya.
Sementara itu, Rektorat Universitas Negeri Semarang (Unnes) akan membina mahasiswa yang melakukan aksi protes digital terhadap pemerintahan Joko Widodo.
Aksi yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unnes itu dinilai mengandung ujaran kebencian dan penghinaan.
Rektor Unnes Fathur Rokhman mengatakan upaya pembinaan kepada mahasiswa dilakukan sebagai bagian dari pendidikan karakter.
"Pembinaan terus menerus sebagai bagian dari pendidikan karakter termasuk dalam karakter bermedia sosial yang berliterasi cerdas dan santun," jelas Fathur dikutip dari Kompas.com, Rabu (7/7/2021).
Fathur menegaskan, tidak akan memberikan sanksi kepada mahasiswa yang bertanggung jawab terhadap aksi tersebut.
Sebab, menurutnya mahasiswa sudah beritikad baik menurunkan unggahan yang dinilai tidak etis tersebut.
"Saya bersyukur dan bangga pada kesadaran BEM Unnes yang telah menurunkan unggahan yang diduga bernuansa tidak etis dari IGnya. Kesadaran ini perlu dihargai bukan disanksi," ucapnya.
Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta RCTI Pukul 19.30 WIB Kamis 8 Juli 2021 Nino Selidiki Status Reyna
Baca juga: Nelayan Ditangkap Sepulang Merantau, Ternyata Sebelum Pergi Rudapaksa ABG yang Kini Hamil 7 Bulan
Baca juga: Detik-detik Presiden Haiti Jovenel Moise Tewas Tertembak, Rumahnya Diserbu Kelompok Orang Bersenjata
Baca juga: Fokus : Satpol Los Dol
Senada, Kepala Unit Pelayanan Teknis Hubungan Masyarakat Unnes Muhammad Burhanudin mengatakan Unnes menghargai kebebasan berpendapat mahasiswa dengan tetap memerhatikan etika dan nurani.
Namun, pihaknya menyayangkan unggahan-unggahan di media yang bernuansa penghinaan dan ujaran kebencian yang bukan bernuansa akademik perguruan tinggi.
"Peryataan yang disampaikan tersebut merupakan pernyataan internal BEM KM Unnes dan tidak mewakili peryataan resmi Unnes," jelasnya.
Selanjutnya, melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan melakukan pembinaan pada BEM Unnes.
Hal ini dilakukan agar melakukan unggahan edukatif dan menghindari unggahan yang bernuansa penghinaan dan ujaran kebencian. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rektor Unnes Akan Bina Mahasiswa Pengkritik Wakil Presiden dan Ketua DPR"