Berita Kudus
Kasat Lantas Polres Kudus: Selama PPKM Masyarakat Bisa Tertib, Titik Penyekatan Tidak Ditambah
Kasat Lantas Polres Kudus, AKP Galuh Pandu Pandega, menyebutkan selama sepekan PPKM Darurat menunjukkan turunnya mobilitas warga.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Kasat Lantas Polres Kudus, AKP Galuh Pandu Pandega, menyebutkan selama sepekan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat menunjukkan turunnya mobilitas warga.
Hal itu bisa dilihat dari tingkat kepadatan arus lalu lintas di ruas jalan dalam kota.
"Makin ke sini masyarakat sudah mulai tertib artinya yang tidak penting amat tidak keluar," kata Pandu kepada Tribunjateng.com, Jumat (9/7/2021).
Tingkat penurunan mobilitas warga itu tidak dia sebutkan secara terperinci. Hanya saja dia patokan pada penurunan arus lalu lintas di ruas jalan dalam kota.
Baca juga: ASN Kota Tegal Dilarang Cuti dan Keluar Kota Semasa PPKM Darurat, Ada Sanksi
Baca juga: Cara Simpan Status Kontak WA WhatsApp Tanpa Aplikasi Tambahan
Baca juga: Panglima TNI Sebut Agustus Solo Raya Bisa Capai Herd Immunity: Target Per Hari 4.000 Vaksinasi
Baca juga: PPKM Darurat di Kudus, Mobilitas Warga Belum Turun Signifikan
"Kalau (lalu lintas) di dalam kota sendiri sudah mulai sepi, kecuali Pantura. Kalau Pantura tidak bisa diprediksi," kata dia.
Untuk itu, katanya, pihaknya belum ada rencana menambah titik penyekatan. Selama PPKM Darurat terdapat tujuh titik penyekatan. Masing-masing titik terdapat petugas yang jaga dari kepolisian, TNI, dan dari Dinas Perhubungan.
Tujuh titik tersebut yakni di Simpang Terminal, Ngembal, Jember, Pura, PPRK, SMB, dan Sleko.
Pandu memastikan tidak ada warga yang menerobos penyekatan lantaran ada penjagaan petugas. Hanya saja bagi pekerja yang untuk sampai ke tempat kerja harus melewati penyekatan, maka harus menunjukkan identitas kepada petugas yang berjaga.
"Misalnya pegawai di Pemkab yang kantornya di Alun-alun itu kalau mau melintas bilang atau menunjukkan identitas," ujarnya. (*)
Selain itu masih ada lima titik lain yang ditutup. Kata Galuh, yakni sebagai pengalihan arus. Untuk titik ini yakni di SMP 2 Kudus, Sempalan Jati, Barongan, Jetak, dan Perempatan Panjang.
"Selama PPKM Darurat dan penyekatan tidak ada kejadian menonjol. Sampai saat ini masih kondusif," ujar dia. (*)