Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus Sebut Banyak Gejala Happy Hypoxia pada Penderita Covid-19

Banyak kasus gejala happy hypoxia bagi penderita covid-19. Selama di rumah tak merasakan apa-apa, tetapi kadar oksigen dalam tubuhnya terus menurun.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI
Seorang tenaga medis tengah memeriksa pasien di Instalasi Gawat Darurat RSUD Loekmono Hadi Kudus 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus, Abdul Aziz Achyar, menyebutkan banyak kasus gejala happy hypoxia terhadap pasien yang terinfeksi Covid-19 di Kudus.

Banyak yang tertolong ada pula yang meninggal dunia karenanya.

Menurut Aziz, gejala happy hypoxia bagi mereka yang terinfeksi Covid-19 yang tidak tertolong karena terlambat mendapatkan penanganan medis.

Misalnya, mengalami happy hypoxia selama di rumah sedangkan saat dibawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi acute respiratory distress syndrome (ARDS) atau gangguan pernapasan berat.

Memang gejala ini tidak terlihat kentara sebelumnya.

Baca juga: Pusat Perdagangan Johar - Jurnatan Lengang selama PPKM, Mayoritas Pertokoan Buka Penjualan Online

Baca juga: Polisi Buat 18 Pos Penyekatan di Semarang, Pastikan Anda Negatif Swab Tes dan Bawa Keterangan Vaksin

Baca juga: Sinopsis Drakor School 2017 Episode 2, Eun Ho Terancam Drop Out dari Sekolah

Yang terinfeksi merasa baik-baik saja tetapi kadar oksigen dalam tubuhnya menurun.

"Biasanya kondisi fine-fine di rumah saja karena tidak terlihat. Masuk (rumah sakit) sudah ARDS dan badai sitokin (respons imun tubuh berlebihan akibat infeksi) biasanya terlambatnya di situ," ujar Aziz kepada Tribunjateng.com, Minggu (11/7/2021).

Jika terdapat pasien dengan kondisi tersebut, katanya, maka akan segera dirawat di ruang ICU dan dibantu alat ventilator.

"Kami biasanya kalau sudah begitu masuk ICU, kami ventilator banyak juga yang selamat," ujar Aziz.

Kata Aziz, kasus yang biasa dia temui dalam happy hypoxia yakni orang yang terinfeksi dalam kondisi sadar dan tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Akan tetapi saturasi oksigen berada di angka di bawah 90 persen atau bahkan sampai 60 persen.

Padahal normalnya yakni 95 persen atau lebih.

Dilansir dari Kompas.com, kondisi saturasi oksigen dalam tubuh rendah bisa mengakibatkan sesak napas, terengah-engah, sakit kepala, dan gelisah.

"Kasus seperti itu banyak ditemukan di Kudus. Asal timing (penanganan) tepat rata-rata tidak masalah," kata dia.

Kata Aziz, pernah ada pasien Covid-19 mengalami happy hypoxia dengan saturasi oksigen hanya 62 persen dapat tertolong. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved