Berita Regional
Baliho Puan Bertulis Open BO di Blitar Bikin Heboh, Polda Jatim Turunkan Personel Khusus
Baliho bergambar Puan Maharani di Kabupaten Blitar, Jawa Timur jadi korban vandalisme.
Pada rapat kerja tersebut, seluruh perwakilan DPC PDI Perjuangan di seluruh Jawa Timur mengusulkan PDI-Perjuangan mengusung Puan Maharani sebagai calon presiden 2024.
Pantauan Kompas.com, baliho dengan coretan "Open BO" itu sudah ditutup dengan baliho poster bertuliskan "Selamat HUT RI Ke 76".
Baliho itu memuat foto Puan Maharani, Megawati dan Presiden Soekarno ada di sebelahnya.
Seorang pekerja bengkel mobil yang ada persis di sebelah bangunan Kantor DPC PDI Perjuangan mengatakan, pemasangan poster yang menutup baliho Puan Maharani dilakukan Jumat pagi (23/7/2021).
"Seingat saya baliho-nya ditutupi dengan poster yang baru itu kemarin pagi, atau kemarinnya lagi. Tapi yang jelas pagi," ujarnya.
Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengatakan, polisi menduga aksi vandalisme itu dilakukan pada Rabu malam (21/7/2021) atau Kamis dini hari (22/7/2021).
Leo mengatakan, polisi melihat kasus tersebut bukan sekadar kasus vandalisme biasa namun juga sebuah tindakan penghinaan terhadap negara sebagaimana diatur pasal 207 KUHP subsider Pasal 310 KUHP.
Sejumlah pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar belum memberikan respons saat Kompas.com bermaksud meminta konfirmasi dan keterangan.
Namun, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan yang berasal dari Blitar, Guntur Wahono, menganggap aksi vandalisme pada foto Puan Maharani sebagai tindakan bermuatan politis.
Guntur menduga pelaku atau otak dari tindakan itu adalah orang dari luar organisasi PDI Perjuangan yang berniat mengadu domba kader partai.
Baca juga: Seorang Pasien Covid-19 Diikat, Diseret, Dipukuli Warga Gara-gara Isolasi Mandiri di Rumah
Baca juga: Jadwal Bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020 Hari Ini, Anthony Ginting Hadapi Peringkat 94 Dunia
Baca juga: ASN di Banjarnegara Kepergok Satpol PP Pas Ngamar di Kos Bareng Pasangan Tak Resmi
"Nampaknya ada pihak-pihak eksternal di luar intern PDI-P yang berusaha membuat persoalan di intern kader PDI-P," ujar Guntur saat dihubungi wartawan, Sabtu.
Guntur mengakui adanya perbedaan pendapat di antara kader PDI Perjuangan Jawa Timur terkait aspirasi mengusung Puan Maharani sebagai kandidat calon presiden pada Pilpres 2024 nanti.
"Di intern PDI-P dalam menentukan kandidat capres 2024 memang terpecah, ada yang menghendaki kandidat calon A dan ada yang menghendaki calon B," ujarnya.
Guntur menyayangkan persoalan ini kalau dijadikan alat untuk membenturkan sesama kader PDI Perjuangan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Baliho Puan Maharani Dicoreti "Open BO", Polda Jatim Lakukan Penyelidikan"