Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Selama Penerapan PPKM, Jumlah Pasien Covid-19 di RSUD Kalisari Batang Turun 60 Persen

Usai diterapkannya PPKM Darurat hingga Level 4 angka pasien Covid-19 di RSUD Kalisari Batang mengalami penurunan hingga 60 persen.

Penulis: dina indriani | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/DINA INDRIANI
Kepala Bidang Perawatan RSUD Kalisari Batang, Samuri saat ditemui, Kamis (29/7/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Usai diterapkannya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga Level 4 angka pasien Covid-19 di RSUD Kalisari Batang mengalami penurunan hingga 60 persen.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Perawatan RSUD Kalisari Batang Samuri saat ditemui, Kamis (29/7/2021). 

“Alhamdulillah beberapa hari ini pasien RSUD Kalisari kecenderungannya menurun sekitar 60 persen,” tuturnya. 

Samuri menjelaskan RSUD Kalisari saat ini menyediakan 93 tempat tidur dan untuk persiapan lonjakan kasus disiapkan lagi 16 tempat tidur. 

Baca juga: Kartu Vaksin Kini Jadi Syarat Wajib Mengurus Administrasi Kependudukan? Ini Penjelasan Kemendagri

Baca juga: Polda Jateng Klarifikasi Keramaian di Pendopo Museum RA Kartini Rembang, Itu Bukan Acara Hajatan

Baca juga: Video KRI dr Soeharso Prioritaskan Pengisian Oksigen bagi Semarang Raya

Baca juga: Perlu Tahu, KRI dr Soeharso Punya Kemampuan Bisa Produksi Oksigen Bersumber dari Udara Bebas

Namun sampai dengan hari Kamis 29 Juli, pasien COVID-19 dari 93 tempat tidur hanya terisi 33 pasien. 

"Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang biasanya antri sekarang hanya 1 pasien COVID-19," ujarnya.

Sebelum ada kebijakan PPKM Darurat, lanjut dia pasien COVID-19 tempat tidur semuanya penuh. 

"Bahkan IGD mengalami antrian panjang.

Pernah di IGD pasien antri ada 16 orang untuk mendapatkan tempat tidur ruang isolasi," imbuhnya.

Samuri menambahkan akibat peningkatan kasus gelombang 2 COVID-19 di RSUD Kalisari angka kematian pasien sangat tinggi. 

Namun angka kesembuhan pasien juga sangat tinggi, kematian pasien COVID-19 lebih tinggi dari tahun kemarin atau gelombang pertama. 

Baca juga: Ratusan Anak Pondok Pesantren dan Tukang Becak di Pati Dapat Makanan Gratis

Baca juga: Wajah Pencuri Mangga 1 Peti dan 1 Kardus Mangga di Jepara Terekam CCTV

Baca juga: Kades Sepat Sragen Layani Pengisian Tabung Oksigen, Bayar Seikhlasnya Saja

Baca juga: Kawasan Wisata Guci Tegal Penuh Bendera Putih, Pertanda Apakah?

Bahkan sempat kewalahan dalam 1 hari kematiannya sampai 10 orang. 

"Angka kematian COVID-19 tinggi dikarenakan pasien datang dalam kondisi buruk, yang rata-rata saturasi oksigennya di bawah 50 persen, kalau pasien saturasi oksigennya di atas 50 persen Insyallah secara umum banyak yang sembuh,"pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved