Berita Semarang
Karena Stok Menipis, Syarat Vaksin bagi Penerima BST di Semarang Bersifat Kondisional
Pemerintah Kota Semarang mengkombinasikan program vaksinasi dengan penyaluran bantuan sosial tunai (BST).
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang mengkombinasikan program vaksinasi dengan penyaluran bantuan sosial tunai (BST).
Penerima manfaat yang belum divaksin diarahkan untuk mengikuti vaksinasi terlebihdahulu. Hal itu sebagai upaya percepatan program vaksinasi.
Namun, stok vaksin di Kota Semarang yang tengah menipis membuat kombinasi program tersebut saat ini harus menyesuaikan kondisi.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang, Muthohar mengatakan, persyaratan penerima BST harus mengikuti vaksinasi bersifat kondisional menyesuaikan ketersediaan vaksin.
Baca juga: Tak Kunjung Pulang Setelah Pergi ke Sawah, Munadi Ternyata Tewas Kena Jebakan Tikus di Sragen
Baca juga: Selama Penerapan PPKM Angka Kriminalitas di Boyolali Turun, Polisi Ingatkan Penipuan Penjualan Alkes
Baca juga: Di Tangan Pasutri Sragen Ini, Beras Lokal Berjaya di Pasar Internasional, Kirim 1.000 ton ke Arab
Baca juga: Celetukan Apriyani Rahayu Saat Duel di Olimpiade 2021 Astaghfirullah hingga Terima Kasih Kakak
Jika dipaksakan harus vaksin, dia khawatir target penyaluran BST tidak segera terselesaikan.
"Itu kondisional. Dalam artian, misalkan bisa vaksin, ya vaksin. Kalau tidak bisa ya tidak usah dengan pertimbangan vaksin perlu persediaan. Kalau menunggu vaksin, nanti targetnya tidak selesai," ujar Muthohar, Minggu (1/8/2021).
Dia memastikan, penyaluran BST tetap berjalan seperti biasa meski saat ini stok vaksin sedang menipis.
Progres penyaluran BST sudah mencapai 70 persen dari total 102.543 keluarga penerima manfaat (KPM).
"Ini masih terus berjalan. Insya Allah sudah hampir selesai," ucapnya.
Masing-masing KPM menerima Rp 300 ribu psr bulan.
Pencairan kali ini dilakukan untuk dua periode yakni Mei dan Juni.
Sehingga, masing-masing KPM menerima Rp 600 ribu.
Selain mendapatkan uang tunai, Muthohar menyampaikan, para KPM BST nantinya juga mendapatkan bantuan berupa beras sebanyak 10 kilogram dari Bulog.
Bantuan beras ini juga diperuntukan bagi penerima program keluarga harapan (PKH). Rencananya, bantuan beras akan mulai disalurkan pada Senin (2/8/2021).
"Berasnya sudah didistribusi ke masing-masing kelurahan sejak Sabtu kemarin. Besok, kami akan distribusi secara simbolis di Kelurahan Bulustalan, Semarang Selatan," bebernya.
Terpisah, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyampaikan, Pemkot sendiri telah mendistribusikan seluruh bantuan sosial (bansos) yang dianggarkan melalui APBD.
Pihaknya menggeser anggaran belanja tak terduga (BTT) untuk penyaluran bansos.
"Yang ada dalam penanganan Covid-19 di Kota Semarang sudah pakai anggaran BTT. Program yang teranggarkan sudah terserap habis," ucap Hendi, sapaannya.
Baca juga: Olivier Giroud Gacor di Laga Pramusim AC Milan, Tanda-tanda Kutukan Nomor 9 Inzhagi Dipatahkan
Baca juga: Asyik Bermain Judi Dadu Pakai Handphone, Tim Sparta Polresta Solo Amankan Lima Pemuda di Stabelan
Baca juga: Bocah SD Asal Sidomulyo Sragen Jadi Yatim-piatu, Usai Orangtuanya Meninggal Dunia Terpapar Covid-19
Dia meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Semarang melakukan percepatan penyerapan anggaran agar dananya segera tersebar ke masyarakat.
Tentu saja, penyerapan anggaran harus dengan ketentuan yang berlaku. (eyf)