Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penanganan Corona

Kisah Nugroho Keuangannya Jebol Pasca Positif Covid-19, Cek Kesehatan Virus Ditanggung Pribadi

Penanganab virua corona jauh dari kata sempurna. Pengobatan  karena Covid-19 tidak sepenuhnya ditanggung pemerintah.

Editor: rival al manaf
SHUTTERSTOCK/DRAGANA GORDIC
Ilustrasi demam dan batuk sebagai salah satu gejala awal Covid-19. 

Butuh waktu lama agar kekentalan darah itu bisa kembali normal, sementara paru-paru Nugroho butuh segera diterapi. Dokter kemudian memberikannya obat pengencer darah.

"Obat pengencer darah biasanya efektif. Tapi obat ini juga bahaya. Kalau penggumpalannya tidak tinggi, malah bisa pendarahan. Tersayat sedikit darah bisa keluar tidak habis-habisnya," ungkapnya.

Nugroho tak mau hanya mengandalkan obat pengencer darah. Sebagai orang yang selama ini doyan olahraga, ia juga melatih tubuhnya dengan berjalan kaki selama 4-5 jam, dengan jarak 10 kilometer lebih.

"Saya belum berani bersepeda lagi. Saya sering enggak bisa kontrol. Jalan kaki itu detak jantungnya paling 120-130. Kalau sepeda, saat kita terbawa, bisa 165," tambahnya.

Ikhtiar itu membawanya segera sembuh. Berdasarkan pemeriksaan teranyar yang hasilnya terbit kemarin, indikator d-dimer dari tes darah Nugroho sudah kembali ke kisaran 400.

Walau demikian, Nugroho merasa dirinya cukup terlambat memeriksakan darah dan paru-parunya. Ia menyarankan supaya para penderita Covid-19 segera memeriksakannya secepat mungkin.

"Sebaiknya orang yang memilih untuk berobat mandiri, isolasi mandiri, sebaiknya begitu dinyatakan positif, langsung memeriksakan darahnya, cek hematologi lengkap, lalu sebaiknya juga cek d-dimer, thorax, dan komorbidnya. Punya riwayat gula, periksakan gulanya. Sebaiknya orang melakukan itu semua di awal Covid-19," kata dia.

Sebelumnya, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban juga menyebutkan bahwa pasien Covid-19 kemungkinan memiliki pneumoni di paru-parunya.

"Ternyata cukup lumayan (banyak) orang yang OTG atau gejala ringan itu kalau dirontgen ditemukan ada pneumoni. Harusnya OTG dan gejala ringan yang rontgennya ada pneumoni itu dirawat inap," ujar Zubairi kepada Kompas.com.

"Kalau RS penuh ya harusnya dirawat di Wisma Atlet. Kalau semuanya penuh ya minta berobat di IGD Covid-19, minta obatnya, kemudian diobati di rumah namun dimonitor dengan IGD rumah sakit tersebut," ungkapnya. (*)

Cerita Penyintas Covid-19 Harus Banyak Keluar Uang untuk Cek Kesehatan Setelah Negatif Covid-19

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved