Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PPKM Level 4

ALASAN Jateng Belum akan Terapkan Pembelajaran Tatap Muka Meski Diizinkan di Daerah Level 3 dan 2

Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Hendarman

Penulis: tri_mulyono | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/Dina Indriani
Ilustrasi. Sejumlah pelajar SMK Negeri 1 Warungasem saat mengikuti ujicoba PTM beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Hendarman menyampaikan, berdasarkan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) terbaru, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dapat dilakukan oleh sekolah yang berlokasi di wilayah PPKM level 1-3. Sebagaimana diketahui,Pemerintah resmi memperpanjang PPKM Level 4 hingga 16 Agustus mendatang.

Namun, satuan pendidikan di wilayah PPKM level 4 masih tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Pelaksanaan PTM terbatas di wilayah PPKM level 1-3 harus tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, serta kesehatan dan keselamatan seluruh insan pendidikan dan keluarganya,” papar Hendarman, seperti dilansir laman Kemendikbud Ristek, Selasa (10/8).

Meski sekolah di wilayah PPKM Level 1-3 sudah bisa menggelar PTM terbatas, pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan melalui opsi PTM terbatas dan/atau PJJ sesuai dengan pengaturan dalam SKB Empat Menteri, yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Selain itu, Hendarman menjelaskan bahwa pembelajaran di masa pandemi berlangsung secara dinamis menyesuaikan risiko kesehatan dan keselamatan masing-masing wilayah sebagaimana ditetapkan pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).

"Orangtua atau wali pada wilayah PPKM level 1-3 memiliki kewenangan penuh dalam memberikan izin kepada anaknya untuk memilih antara mengikuti PTM terbatas atau PJJ. Sekolah wajib menyediakan opsi PTM terbatas dan PJJ, serta tidak melakukan diskriminasi kepada peserta didik yang memilih opsi PJJ," paparnya.

Menyikapi hal tersebut,Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menegaskan Jateng belum akan menggelar PTM. Meskipun sejumlah daerah di Jateng ada yang masuk level 3 atau 2.

"PTM belum. Tadi saya sudah konfirmasi ke pusat, kemungkinan yang SLB bisa. Kita belum. Sabar dulu, sabar dulu," katanya, dalam rilisnya, Selasa (10/8).

Meski begitu, pihaknya menegaskan sudah menyiapkan rencana dengan mempertimbangkan perkembangan terakhir. Jika PPKM tidak diperpanjang dan leveling di daerah bisa turun, Ganjar baru akan menggelar uji coba.

"Ya tidak langsung, kita uji coba dulu. Misalnya satu kelas siswanya 30 saja. Perkenalan dulu antar siswa. Belajarnya dua jam-dua jam dan sehari dibagi tiga shift. Mungkin itu masih manageable. Saya sudah perintahkan Dinas Pendidikan memantau dan mempersiapkan itu," jelasnya.

Selain sekolah, Ganjar juga masih belum akan membuka tempat-tempat pariwisata. Dinas Pariwisata juga telah diminta untuk memantau dan mempersiapkannya.

"Sama, kalau perlu kita uji coba dulu di beberapa titik. Dengan cara misalnya pembelian tiket online, syarat ketat bagi wisatawan, jam kunjungannya dibatasi," ujarnya.

Uji coba itu penting agar jika nantinya sudah dibuka, maka mereka bisa mengelola dengan metode yang lebih terkontrol.

"Sehingga kalau terjadi sesuatu, pengendaliannya bisa lebih mudah," pungkasnya.

Sementara itu,Kabupaten Tegal yang masuk level 3, siap menggelar PTM. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal, Ahmad Was'ari mengatakan, pihaknya akan mengadakan rapat terlebih dahulu membahas rencana PTM khususnya bagi siswa PAUD, SD, dan SMP.

Namun jika tidak ada halangan, maka pembelajaran tatap muka akan mulai berlangsung pada Kamis (12/8) mendatang.

"Kami mengadakan rapat dulu membahas mengenai rencana pembelajaran tatap muka (PTM), baik teknis dan sarana prokes nya.

Tapi jika tidak ada halangan rencana Kamis yang akan datang berlangsung PTM bagi siswa PAUD, SD, dan SMP, namun terbatas dan harus menerapkan prokes ketat," ungkap Was'ari, pada Tribunjateng.com, Selasa (10/8).

Was'ari menyebut, ia berpedoman pada Instruksi Mendagri (Inmendagri) nomor 30 tahun 2021 menyusul aturan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4, Level 3, dan Level 2 di wilayah Jawa-Bali mulai 10-16 Agustus 2021.

Dalam Imendagri tersebut terdapat beberapa poin aturan baru, satu di antaranya mengenai pelaksanaan pembelajaran di area PPKM level 3.

Untuk pelaksanaan pembelajaran di wilayah yang masuk PPKM level 3 bisa melalui pembelajaran tatap muka terbatas atau pembelajaran jarak jauh.

Bagi satuan pendidikan yang melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, dilaksanakan dengan kapasitas maksimal 50 persen kecuali untuk SDLB, MILB, SMPLB, SMLB, dan MALB, maksimal 62 - 100 persen dengan menjaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal lima siswa per kelas.

Sedangkan untuk PAUD maksimal siswa 33 persen, dengan menjaga jarak minimal 1,5 Meter dan maksimal lima siswa per kelas.

"Sistem persis pada saat pelaksanaan simulasi PTM beberapa waktu lalu, yaitu per kelas 50 persen siswa dengan melibatkan satgas sekolah dalam hal ini komite sekolah. Jadi katakan dalam satu kelas ada 30 siswa, maka nanti dibagi hari Kamis 15 siswa dulu nah 15 sisanya hari berikutnya terus seperti itu.

Sedangkan siswa wajib memakai masker, mencuci tangan sebelum masuk kelas, dan tidak ada jam istirahat di luar kelas," jelasnya.

Ditanya mengenai total guru yang sudah tervaksin di Kabupaten Tegal berapa jumlahnya saat ini, menurut Was'ari sudah mencapai 80 persen dari target yang ditentukan.

Adapun mereka yang belum tervaksin kebanyakan karena pada saat akan divaksin ternyata tekanan darah tinggi, kadar gula tinggi, sehingga tidak bisa divaksin. Namun tetap akan diusahakan ketika kondisi sudah memungkinkan maka tetap divaksin.

"Sesuai data yang ada di kami baik guru di sekolah negeri atau swasta yang terdaftar divaksin sekitar 8.000 orang, dan dari jumlah tersebut yang sudah tervaksin mencapai 80 persen," pungkasnya. (nal/dta/kps)

Baca juga: Ganjar Tegaskan Jateng Belum Menggelar PTM: Sabar Dulu, Sabar Dulu

Baca juga: Dinkes Kota Solo Prioritaskan Vaksinasi Pelajar untuk Sekolah yang Laksanakan Uji Coba PTM 

Baca juga: PTM di Jepara Belum Dilaksanakan, Vaksin Anak Sekolah Dilakukan di Balai Desa dan Puskesmas

Baca juga: Vaksinasi Corona ke Anak Bantu Persiapan PTM, Guru Diminta Kreatif dan Kolaboratif

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved