Berita Kebumen
Cuaca Ekstrem, Produksi Cabai Rawit Petani Kebumen Anjlok hingga 60 Persen
Hasil panen cabai rawit petani Desa Setrojenar, Buluspesantren, Kebumen mengalami penurunan di tengah cuaca ekstrem.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Hasil panen cabai rawit petani Desa Setrojenar Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen mengalami penurunan di tengah cuaca ekstrem.
Ketua Kelompok Pemuda Tani Setrojenar, Paryanto menyampaikan, tingginya intensitas hujan belakangan ini berdampak terhadap tanaman cabai dan produktifitasnya.
Kini ada 1.500 batang cabai yang ditanamnya sejak September 2025 lalu.
Menurutnya tanaman cabai miliknya kini banyak yang terkena hama patek, virus dan jamur.
Selain itu batang tanaman kering begitu juga buahnya.
Rata-rata dalam kondisi normal hasil panen bisa mencapai 50 hingga 60 kg.
Akan tetapi hasil panen petikan terakhir turun menjadi 22 kg.
Baca juga: Pemkab Kebumen Salurkan Bantuan Bagi Kelompok Rentan Senilai Rp 313 Juta
Baca juga: Ribuan Orang Jadi Korban Investasi Bodong di Kebumen, Tergiur Keuntungan Rp 8 Juta dalam 15 Hari
Di sisi lain, dia terpaksa mengganti tanaman cabai rawit tersebut karena kondisinya kering setelah 10 kali panen.
"Yang seharusnya bisa petik 20 kali. Ini menurun hasil panennya, menurun drastis," katanya, Minggu (23/11/2025).
Harga cabai rawit di pasaran kini lumayan tinggi mencapai Rp 35 ribu per kg.
Menurutnya, harga cabai rawit dalam kondisi normal rata-rata Rp 17 ribu per kg.
Dia hanya bisa pasrah meski kondisi harga cabai rawit di pasaran tapi hasil panen menurun.
"Harga di pasaran tinggi tapi petani tidak menikmati karena hasil panen menurun," terangnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251123_Panen-cabai-rawit-Kebumen.jpg)