Harga Emas
UPDATE : Harga Minyak Dunia, Harga Emas dan IHSG Hari Ini, Kamis (26/8/2021)
Harga minyak dibuka koreksi pada perdagangan Kamis (26/8) pagi, di tengah reli dalam beberapa hari terakhir.
Pelaku pasar juga dapat mencermati peluang speculative buy pada saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Kino Indonesia Tbk (KINO), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Ada pula peluang trading buy pada saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO), serta potensi uptrend lanjutan pada saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan INDF.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyebut, penguatan IHSG pada Rabu masih cenderung sideways. Penguatan IHSG diperkirakan sejalan dengan pergerakan bursa global yang dipengaruhi oleh adanya optimisme pemulihan ekonomi di Amerika Serikat (AS).
Untuk hari ini, Herditya prediksi level support IHSG berada pada level 6.053 dengan resistance di 6.138,. “Untuk besok kami prediksi investor akan mencermati rilis data ekonomi gross domestic product (GDP) di AS,” kata Herditya.
Herditya rekomendasi, sejumlah saham yang bisa dicermati antara lain PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Itulah prediksi IHSG dan rekomendasi saham pilihan untuk trading hari ini, Kamis 26 Agustus 2021. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Harga Emas Berusaha Rebound
Harga emas rebound pada perdagangan Kamis (26/8) setelah turun pada perdagangan hari sebelumnya. Pukul 07.20 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2021 ada di US$ 1.793,70 per ons troi, naik 0,15% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.791,00 per ons troi.
Pergerakan harga emas yang sedikit berfluktuasi ini dipengaruhi oleh aksi investor yang masih menanti simposium tahunan Jackson Hole yang digelar The Fed mulai Kamis (26/8) ini untuk mencari petunjuk lebih lanjut tentang kapan Federal Reserve berencana memulai tapering off.
Mengutip Bloomberg, taruhan bahwa kebijakan The Fed mungkin tetap akomodatif lebih lama membantu mendorong emas melewati US$ 1.800 per ons pekan ini.
Presiden The Fed Robert Kaplan pekan lalu mengatakan, ia membuka diri untuk menyesuaikan pandangannya bahwa Fed harus mulai mengurangi pembelian aset lebih cepat daripada nanti jika kemajuan ekonomi bergerak lambat akibat penyebaran varian delta.
Logam mulai menghadapi tantangan tahun ini, termasuk penguatan dolar di tengah kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi di China. (*)
Baca juga: 3 Zodiak Paling Dibenci Orang Lain Karena Sifatnya, Kamu Termasuk Nggak?
Baca juga: Jelang Man City vs Arsenal, Meriam London Dapat Modal PD Setelah Bantai West Brom 6-0
Baca juga: Pasukan Wanita Ini Siap Hadapi Taliban di Panjshir Garis Akhir Pemerintahan Afghanistan
Baca juga: Polri dan Kominfo Takedown 42 Video Youtuber Muhammad Kece