Berita Banyumas
Maria Rengganis Komikus Banyumas yang Mendunia, Komik Bikinannya Diadaptasi ke Berbagai Bahasa
Kisah penyihir Arianna dalam cerita komik The Witch’s Heart, karya Maria Rengganis (24), warga Banyumas.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Penyihir perempuan itu bernama Arianna Blackhart.
Umurnya sudah 300 tahun, dan di masa lalunya dia pernah mengalahkan raja iblis.
Karena punya umur panjang, dia memilih berdiam diri di hutan terlarang.
Tapi suatu hari, ada bayi di depan rumahnya, lantas siapakah bayi itu, dan kenapa tiba-tiba berada di depan rumah si penyihir ?
Ternyata keberadaan si bayi masih ada kaitannya dengan kisah masa lalu Arianna 300 tahun lalu.
Kisah penyihir Arianna itu adalah sepenggal cerita komik, karya Maria Rengganis (24), warga Desa Ciberem, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melandai Turun, Sejumlah Rumah Sakit di Semarang Sudah Zero Pasien
Baca juga: Tahun Ketiga kepemimpinan Ganjar-Yasin di Provinsi Jateng, 40 Ribu Rumah Teraliri Listrik Gratis
Baca juga: Dr Aqua: Nakes Harus Terus Belajar Memberi Pelayanan Melebihi Kepuasan Pelanggan
Maria Rengganis lebih dikenal dengan nama pena Blacklapiz.
Kegemaran berfantasi ia tuangkan dalam komik digital.
Kisah tentang penyihir baik hati karyanya itu telah dibaca jutaan orang di seluruh dunia.
Komik berjudul The Witch’s Heart atau 'hati sang penyihir' dimuat di kanal Line Webtoon sejak September 2019.
Karyanya itu telah diterjemahkan ke dalam lima bahasa, seperti Inggris, Rusia, Portugis, Filipina, Thailand, dan Arab.
Komiknya itu menuai apresiasi dari penggemar komik baik dalam ataupun luar negeri.
Komik The Witch’s Heart saat ini sudah memasuki episode 26.
Kisah penyihir elok bernama Arianna Blackhart difavoritkan oleh 113.300 akun atau semacam followers dalam kanal instagram.
Ceritanya sudah dilihat 3,4 juta kali, dan mendapat rate bintang 9,86.
Capaian itu merupakan buah ketekunan gadis yang akrab dipanggil Megan.
Keseriusan menekuni dunia komik, mulai ia lakukan saat 2018 kontrak kerja dengan publisher asal Korea berakhir.
"Jadi akhir 2019 kala itu putus kontrak dan mulai buat komik di platform Line Webtoon.
Komik saya The Witch’s Heart masuk komik rekomendasi.
Editornya suka. Nah ramai, naik dalam dua minggu sampai 12 ribu followers dan terus tambah banyak," katanya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (4/9/2021).
Latar belakang pendidikannya berbeda sekali dengan apa yang dia geluti saat ini.
"Saya sarjana akuntansi, tapi karena sudah ada passion di gambar, ilustrasi jadi saya
tekuni komik.
Dulu hanya di canvas dan kertas biasa, tapi seiring perkembangan sekarang beralih ke digital," ungkapnya.
Ia menyampaikan sebenarnya siapa saja bisa menjadi komikus dengan membuat akun di Line Webtoon.
Baca juga: Tahun Ketiga kepemimpinan Ganjar-Yasin di Provinsi Jateng, 40 Ribu Rumah Teraliri Listrik Gratis
Baca juga: Nonton TV Online Ini Link Live Streaming PSM Makassar Vs Arema FC BRI Liga 1 2021
Baca juga: Tahun Ketiga kepemimpinan Ganjar-Yasin di Provinsi Jateng, 40 Ribu Rumah Teraliri Listrik Gratis
Meskipun tidak sesederhana yang dibayangkan.
Contohnya harus tahu bagaimana cara menentukan plot cerita, konflik dan ending cerita.
Selain itu, punya keahlian dalam hal ilustrasi gambar menjadi sesuatu yang penting pula.
"Untuk Webtoon harus upload pakai laptop, karena ada ukuran resolusi tertentu.
Komik saya yang trending adalah The Witch Heart's," katanya.
Saat ini, ia bekerja sebagai komikus tanpa terikat kontrak.
Karena menurutnya komikus yang bekerja terikat kontrak sangat dikejar deadline.
Adapun penghasilan yang dia dapatkan adalah dilihat dari jumlah view setiap episode.
"Jadi per 100 ribu view itu saya dapat Rp 500 ribu, kalau 200 ribu view saya dapat Rp 1 juta.
Sekarang sudah 26 episode, rencananya sampai 45 episode," ungkapnya.
Target ke depan dia bahkan tak hanya menyelesaikan komiknya saja, akan tetapi berencana membuat media sendiri untuk mempublish para pecinta komik.
Menurutnya, saat ini di Indonesia masih kekurangan platform secara bebas mempublish komik-komik.
Dalam membuat komik, Megan dibantu 2 orang asisten, yang bertindak sebagai best color khusus menentukan warna dasar dari komik.
Baca juga: Apa Itu Sober? Kata Bahasa Inggris Viral Kerap Digunakan di Media Sosial
Baca juga: Pacu Penuntasan RTLH, Tahun Depan Pemprov Jateng Tingkatkan Dana Bankeupemdes
Baca juga: Kotabaru Gunungnya Bamega Chord Kunci Gitar dan Lirik
Dia berencana mencari asisten lain khusus di bagian Line Art, Best Color, dan Shadowing.
Ditanya tentang cerita komik favorit, ia menjawab ada banyak.
"Kalau dari Korea, saya suka Suddenly I Become Princess, terus yang menginspirasi Hanato Akuma,
Kalau pendapatan saya sekitar Rp 2-3 juta per bulan," tutupnya. (*)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :