Berita Semarang
Pedagang Grosir di Johar Semarang Tak Bisa Balik ke Tempat Asal, Mereka Dipindah ke Pasar Rejomulyo
Kawasan Johar yang semula dikenal menjadi pusat grosir di Kota Semarang akan beralih fungsi.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kawasan Johar Kota Semarang dikenal menjadi pusat perdagangan yang padat.
Di sini terdapat pedagang grosir dan eceran.
Pedagang berskala besar dan kecil ini berada di satu tempat.
Nantinya, ketika dikembalikan ke lokasi pasar semula, bangunan Johar yang sudah siap ditempati pedagang ini dikhususkan untuk pedagang eceran.
Antara grosir dan eceran akan dipisah.
Dengan pengalihan fungsi pasar ini, maka Pemerintah Kota Semarang akan menata pedagang ecer di kawasan tersebut.
Sedangkan pedagang grosir Johar akan dibangunkan pasar induk tersendiri.
Plh Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Mujoko Raharjo mengatakan, ada enam blok yang nantinya ditempati pedagang di kawasan Johar yakni Johar Tengah, Johar Utara, Pasar Kanjengan, Johar Selatan, Alun-alun Johar, dan Shopping Center Johar (SCJ).
Baca juga: Benarkah Pelatih asal Skotlandia Ini akan Latih PSIS? ini Tanggapan Komisaris Klub
Baca juga: Warga Kota Semarang Terima Bantuan PKH, Khusus Ibu Hamil Bisa Dapat Rp 3 Juta
Baca juga: Zildhan Santri di Kudus Gemetar Saat akan Divaksin
Enam blok tersebut hanya diperuntukkan bagi pedagang ecer.
Menurutnya, kondisi di lapangan tidak memungkinkan untuk pasar grosir.
Kawasan Johar tidak memungkinkan untuk bongkar muat kendaraan besar.
"Johar saat ini hanya untuk retail, ecer, karena untuk pedagang grosir ditempatkan di Johar banyak sekali kendala mulai dari bongkar muat tidak ada tempat, akses jalan, dan manuver kesulitan," ujar Mujoko, Selasa (7/9/2021).
Mujoko menjelaskan, hasil input data yang dilakukan pedagang sudah terlihat kategori grosir dan retail.
Dia mencontohkan, pedagang skala besar biasanya memiliki lebih dari dua lapak.
Pedagang skala besar sudah masuk kategori grosir.