Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Siapkan Sistem Peringatan Banjir Dini di Semarang, Kini Dilengkapi CCTV Pantau Debit Air

Sebanyak 7 early warning system (EWS) di Kota Semarang mulai disiagakan memasuki musim penghujan.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
Dokumentasi BPBD Kota Semarang
BPBD Kota Semarang memantau debit air melalui EWS yang terkoneksi dengan layar monitor. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebanyak 7 early warning system (EWS) di Kota Semarang mulai disiagakan memasuki musim penghujan.

EWS tersebut untuk memantau daerah aliran sungai (DAS) yang ada di Kota Semarang.

Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono mengatakan, EWS dilengkapi kamera CCTV.

Fungsinya, untuk memantau debit air secara real time.

Sehingga, masyarakat dapat mengambil langkah antispasi sebelum terjadi banjir.

Baca juga: Tak Suka Pekatnya Kopi Espresso, Nih Ada Varian Ristretto dan Lungo yang Bisa Kamu Coba

Baca juga: Cepat Cair, Ini Harga Emas di Pegadaian Jumat Siang Ini

Baca juga: Kesaksian Doktor Forensik Polri saat Tangani Jatuhnya Lion Air, Mimpi Didatangi Arwah Korban

Baca juga: Atta Halilintas Minta Maaf dan Beberkan Sanksi Pemain AHHA PS Pati yang Lakukan Tendangan Kungfu

Dia merinci tujuh EWS tersebut terpasang di Sungai Plumbon ada dua titik, Sungai Beringin tiga titik, sungai Pengkol satu titik, dan satu lagi di Sungai Babon.

Rencananya, pihaknya juga akan memasang EWS di Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur.

Tak hanya di DAS, EWS juga akan  dipasang di daerah rawan longsor.

"Khusus longsor, kami akan pasang satu EWS  bantuan dari BNPB di Kelurahan Sukorejo, Gunungpati. Saat ini, EWS itu memang belum dipasang karena masih dalam perbaikan," jelasnya, Jumat (10/9/2021).

Disamping menyiagakan EWS, lanjut Winarsono, BPBD akan berkoordinasi dengan organisasi pemerintah daerah (OPD) terkait untuk meningkatkan kewaspadaan bencana, semisal pengoptimalan pompa.

BPBD juga terus berkomunikasi dan monitor kondisi masing-masing wilayah.

Kemudian, persiapan peralatan juga dilakukan. Dia tidak ingin terjadi kekurangan peralatan yang mengakibatkan penanganan bencana menjadi tidak maksimal.

Pengadaan perahu karet memang tidak dilakukan tahun ini, namun BPBD belum lama ini mendapatkan bantuan perahu karet dari Pertamina.

Saat ini, BPBD sudah memiliki delapan perahu karet.

"Tahun ini, pengadaan peralatan berupa genset dan gergaji pemotong pohon. kami punya tiga genset untuk antisipasi mati lampu saat banjir, sedangkan gergaji ada lima. Ini untuk menangani pohon tumbang karena biasanya kalau musim hujan banyak terjadi pohon tumbang," jelasnya.

Baca juga: Prabowo, Anies dan Ganjar Bersaing Ketat Akseptabilitasnya di Pamasuka, Ini Hasil Surveinya

Baca juga: Wanita Ini Laporkan Tetangga yang Jemur Pakaian Dalam Tiap Sabtu Siang, Polisi Bingung

Baca juga: Ritual Aneh Pebalap MotoGP, Rossi Bicara dengan Motor, Quartararo Ngobrol, Ini Fungsinya

Winarsono menambahkan, BPBD pun menyiapkan bantuan logistik berupa sembako. Pihaknya menganggarkan sebesar Rp 200 juta untuk pengadaan bantuan sembako bagi warga terdampak bencana selama satu tahun. Jika kurang, pihaknya akan kembali menganggarkan pada APBD Perubahan.

"Anggaran Rp 200 juta itu untuk satu tahun. Itu sudah berjalan digunakan untuk membantu tanah longsor, banjir, dan kebakaran. Perubahan akan kami tambahi untuk antisipasi bencana Februari-Maret mendatang," terangnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved