Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

KPU Batang Ajukan Rp 80 Miliar untuk Pilkada Serentak 2024, Sistem Akan Dicicil 2 Tahun Anggaran

Proses penganggaran Pilkada 2024 yang nilainya cukup fantastis akan diberlakukan dengan sistem dua tahun anggaran. 

Penulis: dina indriani | Editor: moh anhar
Dokumentasi KPU Batang
Ketua KPU Batang Nur Tofan bersama staf melakukan finalisasi RAB Pilkada tahun 2024. 

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Proses penganggaran Pilkada 2024 yang nilainya cukup fantastis akan diberlakukan dengan sistem dua tahun anggaran. 

Hal itu melihat situasi Pandemi Covid-19 yang masih melanda dan belum tahu kapan akan berakhir.

Sistem cicil selama periode dua tahun anggaran tersebut dilakukan KPU Kabupaten Batang agar tidak begitu menumpuk penyiapan anggaran di tahun pelaksanaan, tahapan pilkada di mulai Desember 2023 hingga pelaksanaan 2024. 

"Dari hasil rapat dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah  (TAPD) kita sudah diminta segera menyusun rencana anggaran belanja (RAB) Pilkada 2024," tutur Ketua KPU Batang, Nur Tofan, saat ditemui di kantornya, Rabu (15/9/2021).

Baca juga: Ardy Difabel Batang yang Mahir Coding Mendapat Project Aplikasi Streaming dari Diskominfo

Baca juga: Pesan Bupati Kudus Hartopo ke Peserta Seleksi PPPK Guru: Semangat Ya

Baca juga: Sambil Buka Warung Hik di Pilangsari Sragen, Tejo Jualan Narkoba, Kini Ia Berurusan dengan Polisi

Ia mengatakan, saat ini KPU Batang sedang memproses finalisasi RAB.

Setelah jadi RAB selanjutnya diserahkan ke pemerintah daerah. 

Ia pun berharap di Pilkada serentak dari sisi anggaran KPU Batang ada kesamaan dengan daerah lain, agar tidak terjadi ketimpangan.

"Saat ini RAB masih proses finalisasi, nilai total anggarannya hampir mencapai Rp 80 Miliar, jadi nantinya Pemkab Batang nyicil anggaran di tahun 2023 dan 2024,"ujarnya. 

Dijelaskannya, nilai besaran RAB tersebut karena nilai anggaran dari Pilkada ke Pilkada sebelumnya kecenderungan mengalami kenaikan 1 persen. 

"Pilkada tahun 2006 nilai anggaranya sekitar Rp 6 Miliar, tahun 2011 sekitar Rp 12 Miliar dan tahun 2017 nilainya Rp 25 Miliar," ujarnya. 

Dikatakannya, kenaikan anggaran Pilkada karena adanya kenaikan standarisasi honorarium Badan Ad Hoc penyelanggara Pemilu yang dikeluarkan oleh Kementerian keuangan, begitu juga dengan nilai transport dan konsumsi. 

"Kami juga menganggarkan alat pelindung diri (APD) mulai KPPS, PPS dan PPK, nantinya petugasnya penyelanggara Pilkada kita akan rapid test semuanya, KPU juga menganggarkan untuk fasilitas tempat cuci tangan di KPPS, masker dan sarung tangan serta APD lainya," imbuhnya

Ia menambahkan kegiatan KPU Kabupaten Batang saat ini masih melakukan kegiatan rutin pemutakhiran daftar pemilih berkelanjutan. 

Baca juga: Boyongan ke Kawasan Johar Semarang, Pedagang Akan Dapat Notifikasi Nomor Lapak dan Waktu Pemindahan

Baca juga: Ayah Taqi Malik Memaksa Hubungan Badan Saat Marlina Octoria Sedang Haid, Sang Kakak Langsung Ngamuk

Baca juga: Pelaku Perselingkuhan Nyamar J‎adi Wanita Ditangkap Warga Jurang, Sudah Curiga Lihat Gaya Boncengan

"Kita terus berkoordinasi dengan Disdukcapil, Kementerian Agama, Dinkes untuk pembaharuan data, jdi setiap bulan data pemilih kita update," ujarnya.

KPU Kabupaten Batang juga melakukan kerjasama dengan Diskominfo untuk melakukan sosialisasi pendidikan pemilu melalui talk show di Radio Abirawa FM.

Ia pun menyebutkan untuk proyeksi perkiraan pemilih dalam Pilkada di Kabupaten Batang tahun 2024 mendatang diangka kisaran 678.975 pemilih. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved