Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pendidikan

Asah Kemampuan Penulisan Ilmiah Populer, Mahasiswa Dinilai Punya Gagasan Lebih Berani

NUNI yang merupakan Jejaring Perguruan Tinggi Nusantara bekerja sama dengan Unika Soegijapranata menyelenggarakan wokshop penulisan.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: moh anhar
Dokumentasi Humas Unika Soegijapranata
Tangkapan layar ruang virtual workshop penulisan ilmiah. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG- Nationwide University Network in Indonesia (NUNI) yang merupakan Jejaring Perguruan Tinggi Nusantara bekerja sama dengan Unika Soegijapranata menyelenggarakan wokshop penulisan.

Workshop dengan tema Suara Mahasiswa dari NUNI untuk Keberagaman dan Kesatuan Indonesia menghadirkan narasumber sastrawan Triyanto Triwikromo.

Triyanto menuturkan bahwa dia dulu juga bertolak dari mahasiswa untuk mengawali karirnya.

Baca juga: Pengakuan Rubidi 10 Tahun Lebih Jadi Pendonor Darah, Kesehatan Terjaga Plus Bisa Beramal

Baca juga: 8 Pria Mengaku Polisi Polres Kudus Paksa Masuk Tower yang Disegel Warga

Baca juga: TribunMataraman.com Resmi Meluncur Hari Ini: Sajikan Berita Kediri, Blitar hingga Tulungagung

"Saya berharap agar mahasiswa berani memulai untuk mengutarakan gagasan-gagasan yang biasanya justru lebih berani ketimbang orang-orang yang sudah malang melintang menulis. Karena mahasiswa masih memiliki gaya amarah intelektual yang luar biasa sehingga akan muncul tulisan-tulisan yang menarik," ucapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (17/9/2021).

Menurutnya, menulis adalah melakukan tugas historis.

Karena dengan menulis, maka penulis merekam jejak dengan persoalan-persoalan dan menganalisisnya serta memberikan solusi.

Menulis, kata dia, mengandung tiga hal yang harus diketahui, yang pertama mengandung makna teologis atau makna peribadahan.

Yaitu suatu tindakan yang mendekatkan seseorang kepada surga.

Yang kedua, menulis selalu berkaitan dengan perekaman jejak suatu peristiwa yang diabadikan di dalam tulisan.

Sehingga dengan demikian menulis adalah melakukan tugas historis.

Dan yang ketiga, tak kalah pentingnya juga, menulis adalah mengaktualisasikan diri, mengekspresikan diri, mengeksiskan diri atau dalam bahasa filsafat mengadakan diri.

"Jadi menulis adalah melakukan tugas yang luar biasa penting dan bukan tindakan sederhana, karena didalamnya mengandung tiga hal, yakni aku menulis karena aku beribadah, aku menulis karena aku bermakna bagi sejarah, dan aku menulis karena aku ada," ujarnya.

Sementara, Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Unika Soegijapranata, Benny Danang Setianto, yang dalam masa tugas transisi, menuturkan workshop ini mengawali serangkaian kegiatan yang dirancang NUNI dalam rangka peringatan 10 tahun deklarasinya.

"Komite di NUNI memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyuarakan pendapatnya secara lebih populer. Artinya tidak harus berupa tulisan yang serius tetapi penting untuk Indonesia," jelasnya.

Baca juga: Hulk Milik PSIS Siapkan Mental Tinggi Hadapi Bomber Persiraja pada Lanjutan Liga 1 Sabtu Besok

Baca juga: Satlantas Polres Wonogiri Layani Pembuatan SIM D Gratis

Baca juga: Kapal Oleng dan Tertepa Angin Kencang, Penyebab Kapal Terbalik di Cilacap Masih Diselidiki

Sementara, Wakil Rektor Kerjasama dan Pengembangan Bisnis yang baru, R Probo Yulianto Nugrahedi menambahkan, kerjasama yang telah dilakukan dengan NUNI menjadi satu tonggak milestone bagi kerjasama yang telah dilakukan sekitar 10 tahun lalu untuk bisa lebih bersinergi dan berkelanjutan dalam program-program selanjutnya.

"Harapannya, dengan workshop ini akan membuahkan tulisan-tulisan yang bermanfaat dan memberi inspirasi bagi teman-teman mahasiswa yang lain," kata Probo. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved