Berita Semarang
Anak Usia di Bawah 12 Tahun Semarang Boleh Masuk Mal Semarang, Aplikasi Peduli Lindungi Tetap Jalan
Anak usia di bawah 12 tahun sudah diperbolehkan masuk ke mal atau pusat perbelanjaan. Ini diujicoba di beberapa kota, satu diantaranya Kota Semarang
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Anak usia di bawah 12 tahun sudah diperbolehkan masuk ke mal atau pusat perbelanjaan.
Ini diujicoba di beberapa kota, satu diantaranya Kota Semarang.
Menyambut uji coba tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mewanti-wanti seluruh mal tetap tertib menerapkan protokol kesehatan mengantisipasi terjadinya penularan pada anak.
Sebab, anak usia di bawah 12 tahun belum mendapatkan vaksinasi. Menurutnya, ventilasi, durasi, dan jarak (VDC) harus benar-benar diperhatikan di setiap toko.
Pengisian aplikasi Peduli Lindungi untuk pengunjung harus tetap diberlakukan.
Baca juga: Dinkes Jateng Pastikan Temuan Siswa Positif Covid-19 di Blora Bukan Klaster Pembelajaran Tatap Muka
Baca juga: Punya Potensi Pangsa Pasar Tinggi, Pemkot Pekalongan Dorong Produk Lokal Bisa Berskala Global
Baca juga: Pekan Ini, Polresta Solo Akan Tetapkan Tersangka Dugaan Kasus Penipuan Lelang Arisan Online
Penataan tempat duduk di sentra kuliner maupun di restoran setiap pusat perbelanjaan harus sesuai dengan protokol kesehatan.
"Kalau seluruh kegiatannya berjalan baik, it's okay," ujar Hakam, Selasa (21/9/2021).
Hakam menyampaikan, karyawan yang bekerja di dalam mal tidak hanya berasal dari Kota Semarang. Mobilitasnya pun perlu diwaspadai. Menurutnya, kunci agar tidak terjadi penularan di pusat perbelanjaan terutama di kalangan anak-anak yakni harus bersikap jujur.
"Kalau tidak enak badan, pelayan atau karyawan toko harus bilang sama bosnya untuk istirahat dulu. Kalau istirahat, virusnya bisa dilawan antibodi dalam tubuh," jelasnya.
Sejauh ini, dia menilai, pusat perbelanjaan aman dari penyebaran Covid-19. Justru, kata dia, pusat perbelanjaan lebih muda ditata dibanding tempat umum lainnya.
Pihaknya juga sudah melakukan swab random terhadap karyawan dan pengunjung di setiap mal yang ada di Kota Lunpia.
Baca juga: Universitas Ivet Semarang Gelar Temu Alumni Seluruh Angkatan
Baca juga: Saling Bertetangga, Dua Minimarket di Semarang Digilir Maling
Baca juga: 2 Lansia Stroke dan Asam Urat Dapat Bantuan Kursi Roda Bupati Jepara
Hasilnya, tidak ada temuan kasus di pusat perbelanjaan.
"Satu mal kami lakukan skrining 50 - 100 spesimen. Sejauh ini, tidak ada temuan. Alhamdulillah negatif semua," ujarnya. (*)