Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Pekan Pertama Pembelajaran Tatap Muka SD di Tegal, Perhatian Fokus pada Psikososial Anak

Lembaga pendidikan tingkat SD di Kota Tegal, memanfaatkan minggu pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk melatih psikososial anak. 

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Seorang guru memberikan ice breaking dan motivasi kepada siswa kelas 5 SD Negeri Kejambon 2 Kota Tegal, Rabu (6/10/2021) 

TRIBUNJATENG.COM,TEGAL - Lembaga pendidikan tingkat SD di Kota Tegal, memanfaatkan minggu pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk melatih psikososial anak. 

PTM tidak langsung dengan memberikan materi pembelajaran. Melainkan diisi dengan materi pengenalan terhadap lingkungan sekolah. 

Pemberian materi tersebut seperti yang diterapkan di SD Negeri Kejambon 2 Kota Tegal.

Kepala SDN Kejambon 2 Kota Tegal, Rahadiyanto mengatakan, psikososial menjadi materi yang diberikan dalam minggu pertama PTM. 

Baca juga: 100 Pedagang Mengadu Persoalan Penataan Pasar Johar ke Dinas Perdagangan Kota Semarang

Baca juga: Imbang dari Persis Solo, Persijap Jepara Main Sesuai Arahan Pelatih Jaya Hartono 

Baca juga: Laskar Sambernyawa Gagal Raih Poin Penuh dari Persijap Jepara, Pelatih Persis Akui Permainan Buruk 

Hal itu sesuai instruksi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal. 

Ia mengatakan, tujuannya supaya siswa dapat merasa nyaman dan tidak takut di sekolah. 

Karena hampir dua tahun mereka melakukan pembelajaran dari rumah selama pandemi Covid-19. 

Ia mencontohkan, seperti pengenalan lingkungan, motivasi, bernyanyi bersama, tepuk-tepuk, hingga lomba. 

"Minggu pertana ini supaya siswa merasa nyaman di sekolah. Jadi mereka tidak kaget setelah sekian lamanya belajar dari rumah semasa pandemi Covid-19," kata Rahadiyanto, kepada tribunjateng.com, Rabu (6/10/2021).

Rahadiyanto bersyukur, PTM dapat berjalan lancar tanpa adanya kendala. 

Protokol kesehatan dapat diterapkan secara baik oleh para siswa. Kemudian para orangtua pun mendukung secara penuh. 

Seperti diwajibkannya antar jemput siswa oleh orangtua. 

"Alhamdulillah berjalan lancar. Karena sebelumnya kami sudah melakukan sosialisasi kepada orangtua siswa melalui guru kelasnya masing-masing," ujarnya. 

Rahadiyanto menjelaskan, pada masa pengenalan minggu pertama, sistem pembelajaran dilakukan sehari masuk dan sehari tidak. 

Baca juga: Nonton TV Online Ini Link Live Streaming Sriwijaya FC Vs Babel United Liga 2 2021

Baca juga: BMKG Launching EWS Radio Broadcaster dan Aplikasi Sirine Tsunami SIRITA di Cilacap

Karena maksimal kuota dalam satu rombelnya adalah 50 persen. 

Tetapi untuk minggu kedua, pihaknya berencana menerapkan sistem sif pagi dan siang. 

Ia mencontohkan, siswa bernomor absen ganjil berangkat pada pagi hari. Kemudian pada siang harinya, barulah siswa bernomor absen genap. 

"Rencananya sistem sif mulai senin depan. Agar guru lebih mudah memberikan materi pelajaran. Jadi materi ajar satu hari dapat diterima oleh semua siswa," jelasnya. 

Guru pengampu kelas 1 di SD Kejambon 2, Dewi Kusumaningrum bersyukur, PTM dapat dilaksanakan kembali. 

Ia mengatakan, anak-anak dalam minggu pertama dapat mengikuti materi psikososial yang diberikan para guru. 

Mereka semua tergolong aktif dan dapat berkomunikasi dengan guru dan teman-temannya. 

"Alhamdulillah anak-anak semua aktif. Jadi minggu pertama kami kenalkan dengan lingkungan sekolah. Di mana anak-anak harus pipis, di mana harus bermain, dan sebagainya," katanya. 

Seorang siswa kelas 5 SD, Arya Fadil Wicaksono (10), terlihat sangat senang dapat belajar dari sekolah. 

Ia mengatakan, belajar di rumah itu membosankan karena tidak bertemu teman-teman. 

Baca juga: Pohon Zaitun Lambang Keteduhan & Kerukunan Beragama Ditanam di Pelataran Pastoran Johanes Maria Unik

Baca juga: Ibu di Wonogiri Bunuh Diri Terilit Utang 25 Pinjol, Ini Pengalaman para Pemakai

Selain itu ia sering mendapatkan kesulitan terhadap materi pelajaran. Tetapi saat di rumah tidak dapat bertanya kepada guru. 

Berbeda di sekolah, bisa langsung menanyakannya pejaran yang susah. 

"Senang. Kalau di rumah bosen gak ketemu teman-teman," ungkapnya. (fba)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved