Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Fokus

Fokus : Tikus pun Bisa Makan Anaconda

Media sosial kembali bikin heboh. Bila biasanya, kemarin-kemarin hanya menghebohkan di Indonesia, kini sampai ke mancanegara.

Bram Kusuma
Galih Pujo 

Oleh Galih Pujo Asmoro

Wartawan Tribun Jateng

Media sosial kembali bikin heboh. Bila biasanya, kemarin-kemarin hanya menghebohkan di Indonesia, kini sampai ke mancanegara.

Teranyar adalah video unboxing kargo Ducati dan diduga "mengutak-atik" motor pebalap Michael Rinaldi. Motor itu sedianya untuk balapan seri terakhir WSBK di Sirkuit Mandalika, Lombok.

Pelakunya, adalah panitia lokal Mandalika Grand Prix Association (MGPA). Padahal seharusnya, boks kargo dan logistik tim hanya boleh dibuka Bea Cukai atau tim untuk mencegah manipulasi dan juga spionase dari kubu lain.

Video itu diunggah pengguna YouTube bernama Soul Kuta Lombok. Ia mengakui bila dirinyalah yang mengunggah video itu.

Ia mengatakan bila saat pengambilan gambar, motor sudah dalam kondis terbuka, di-unboxing pihak Bea Cukai untuk mengecek kelengkapan dokumen.

Ia juga menyampaikan permintaan maaf dan mengaku sama sekali tidak mengetahui bila proses unboxing tak boleh dipublikasikan.

Peristiwa itu juga diakui Direktur Eksekutif SBK, Gregorio Lavilla. Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada Ducati. Menurutnya, hal itu di luar kendali pihaknya. Sementara karyawan bersangkutan sudah dipecat.

Media motorsport asal Swiss, Speedweek juga memberitakan bila bos Ducati, Paolo Ciabatti kecewa berat dengan kejadian itu.

Bahkan, media tersebut menulis bila insiden semacam ini hanya terjadi di negara dunia ketiga dan dari 40 tahun lalu. Sejauh ini, media yang sama juga mengutarakan terbuka kemungkinan ada boks-boks kargo lain yang telah dibuka secara ilegal.

Yang jadi pertanyaan selanjutnya adalah, apa dampak dari persoalan itu? Apakah akan selesai hanya dengan permintaan maaf atau ada dampak lain yang bakal terjadi.

Sebagai warga negara Indonesia yang tentunya bangga dengan keberadaan Sirkuit Mandalika, saya tentu berharap persoalan itu tidak berbuntut panjang. Semua event yang telah terjadwal, harapan saya, jangan sampai terganggu.

Hal itu juga bisa jadi pelajaran besar bagi semua. Harus bijak dalam bermedia sosial adalah kunci. Bisa jadi, perekam atau karyawan yang dipecat itu melakukannya karena merasa bangga bisa melihat motor tunggangan pebalap kelas dunia yang selama ini hanya bisa disaksikan di televisi. Saat ada di depan mata, mungkin sekali timbul keinginan menjadikannya sebagai "kenang-kenangan".

Keinginan ingin bergaya di media sosial, ingin jadi yang pertama upload sesuatu, ingin dikenal via media sosial, ingin mendapat sesuatu melalui media sosial, dan keinginan-keinginan lain acap kali bisa jadi "sumber penderitaan" seperti yang disuarakan Iwan Fals dalam lagu Seperti Matahari. Media sosial telah mengubah perilaku banyak orang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved