Berita Kudus

Sedulur Sikep di Kudus Berharap Pemerintah Bangunkan Gedung Pertemuan

Sedulur Sikep yang ada di Kabupaten Kudus berharap pemerintah membangunkan gedung pertemuan.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Catur waskito Edy
Rifqi Gozali
Bupati Kudus HM Hartopo (putih) saat berdialog dengan Sedulur Sikep di Desa Karangrowo, Undaan, Kudus, Jumat (19/11/2021) 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sedulur Sikep yang ada di Kabupaten Kudus berharap pemerintah membangunkan gedung pertemuan. Pasalnya, selama ini komunitas Sikep di Kudus belum punya tempat sebagai titik sentral untuk menyelenggarakan kegiatan bersama.

"Memang saya mohon membuatkan gedung khusus pertemuan untuk Sedulur Sikep," kata tokoh Sikep Kudus, Budi Santoso, saat dialog dan silaturahmi dengan penghayat kepercayaan Sedulur Sikep di Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kudus, Jumat (19/11/2021).

Dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh Bupati Kudus HM Hartopo, Ketua DPRD Kudus Masan, dan Kepala Kejaksaan Negeri Kudus Ardian. 

Apa yang menjadi keinginan dari Sedulur Sikep perihal gedung pertemuan, Hartopo menjanjikan akan direalisasikan pada 2023. Sebab, untuk rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) pada 2022 saat ini sudah tersusun.

"Karena ini RKPD 2022 sudah jadi nanti kami agendakan 2023 tapi segera untuk dibuat proposal ini biar bisa dibuat untuk RKPD-nya," ujar Hartopo.

Untuk melunasi janjinya tersebut, Hartopo meminta kepada kepala desa setempat supaya memfasilitasinya. Misalnya untuk lokasi yang akan ditempati sebagai bangunan gedung pertemuan.

Dalam pertemuan itu juga membahas perihal keutuhan bangsa. Hartopo menekankan, dalam menjalani kehidupan sehari-hari harusnya bisa berdampingan, meskipun memiliki perbedaan kepercayaan. Sedianya kehidupan harmonis itu  sudah berlangsung di Kudus. Itulah yang perlu dipertahankan.

"Bagaimana mempersatukan walaupun beda keyakinan tapi tetap satu dalam pembangunan," kata Hartopo.

Mengenai hal tersebut, Budi Santoso berkata, jika pihaknya sepakat dengan apa yang selama ini sudah diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Untuk itu dia tidak ingin ada kelompok tertentu yang akan menggantikan dasar negara. 

"Jangan sampai goyah digoyahkan oleh oknum kelompok tertentu untuk alat yang endingnya merubah dasar negara kita," katanya. (*)

Baca juga: Chord Kunci Gitar Seperti yang Kau Ingini Nikita

Baca juga: Miliki 231 UMKM Binaan dan Industri Kreatif, Rumah BUMN Rembang Ajak Naik Kelas

Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Persik Vs Arema FC BRI Liga 1 2021, Singo Edan Tak Diperkuat 3 Pilar Andalan

Baca juga: Turun ke PPKM Level 1, Pemkab Semarang-Djarum Foundation Target 60 Ribu Warga Vaksinasi Dosis Kedua

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved