Berita Batang
Bupati Batang Wihaji Jawab Gamblang dan Realistis Pada Presentasi Finalis KIP Awards
Bupati Batang Wihaji dinilai matang dalam menjawab pertanyaan panelis di uji publik presentasi keterbukaan informasi publik (KIP) awards
Penulis: dina indriani | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Bupati Batang Wihaji dinilai matang dalam menjawab pertanyaan panelis di uji publik presentasi keterbukaan informasi publik (KIP) awards yang berlangsung di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Senin (23/11/2021) sore.
Dari empat pertanyaan panelis dari unsur jurnalis dan akademisi, mampu dijawab dengan gamblang dan realistis.
Seperti yang disampaikan panelis dari perwakilan jurnalis yang di wakili Ketua PWI Jateng, Amir Machmud mengatakan, pemaparan yang disampaikan Bupati Wihaji terkait KIP dengan inovasi aplikasinya sangat matang dan realistis.
"Saya lihat Pak Bupati Wihaji memiliki jam terbang dalam penyelenggaraan keterbukaan informasi publik berikut terobosan inovasinya, saya rasa beliau memiliki komitmen yang sangat kuat," tuturnya.
Ia pun menyebut Bupati Batang Wihaji memiliki komitmen keterbukaan yang bisa membawa kepada kemudahan dan kemudahan itu membawa kesejahteraan masyarakat.
"Komitmennya sangat luar biasa. Kelihatan banget rakyat diajak ke sana. Apalagi lagi dengan 200 lebih desa cerdasnya. Ini yang saya sangat senang karena menyangkut komitemen, sehingga sistem menurut beliu di bawah komitmen," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Dekan Fisip UNS, Prof Dr Ismi Dwi AN MSi yang mengatakan pengembangan inovasi KIP sangat bagus dan realistis serta benar benar dilakukan oleh Pemkab Batang.
"Dari pertanyaan yang saya sampaikan itu, inovasi yang dilakukan mampu meningkatkan efisiensi penyelengaraan tata kelola pemerintahan. Mungkin sebelumnya kurang evisien," ungkapnya.
Dekan UNS itu juga mengatakan sangat menarik materi yang disampaikan Bupati Wihaji, yaitu setiap OPD sekarang tidak lagi bisa ditekan oleh LSM dan wartawan abal - abal atau dengan tanda petik wartawan bodrex.
"Ini menjadi sangat menarik bahkan terbentuk efisiensi ketika LSM maupun wartawan 'bodrex' dijawab dengan data melalui aplikasi yang di milki Badan publik milik Pemkab Batang," ungkapnya.
Ismi Dwi juga menyebutkan ketertarikan inovasi aplikasi e- sakti yang dimili Pemkab Batang.
"Saya sangat apresiasi aplikasi e-sakti. Karena memberikan jaminan bagi masyarakat kurang mampu ketika meninggal tidak merepotkan ahli warisnya dengan bantuan Rp1 juta dari Pemkab Batang," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Batang Wihaji memaparkan ada beberpa inovasi dalam mendukung pelayanan penyelenggaraan keterbukaan informasi publik.
Salah satunya yaitu Batang resources integration and colaboration system (Brics) atau Batang sistem informasi sumberdaya pemerintah.
Inovasi tersebut terintegrasi data perencanaan, pengelolaan keuangan dan pelaporan.
Sebagai pencegahan korupsi serta keterbukaan informasi pemerintah daerah.
Hal itu juga menjadi rujukan beberapa daerah karena dirasa sangat efektif, efisien dan sederhana.
Atas inovasi Brics Kabupaten Batang diganjar predikat wajar tanpa pengacualian (WTP) dalam laporan keuangan 5 kali berturut turut sejak tahun 2016, 2017, 2018, 2019 dan 2020 dari BPK RI perwakilan Jateng.
Lalu, mendirikan klinik pengadaan barang dan jasa sebagai layanan konsultasi masyarakat dan para rekanan.
Dibidang perizinanan Pemkab Batang juga mendirikan mal pelayanan publik ( MPP) dengan melibatkan 23 intansi pemerintah daerah maupun pusat dengan 329 layanan.
Untuk inovasi aplikasi Batang career sebagi paltform eksklusif pencari kerja atau job seeket khusus warga penduduk Kabupaten Batang.
Dari data itu tercatat afa 7. 061 pencari kerja, perusahaan yang beketjasama dengan aplikasi Batang Career ada 20 perusahaan yang saat ini ada 19 lowongan pekerjaan.
Batang smart spatial system ini untuk memafailitasi infotmasi RTRW, peta dasar, peta tematik badan layanan tata ruang.
E -Sakti merupakam sistem informasi pemeberian santunan kematian kepada warga kurang mampu.
Tidak hanya itu, untuk pengaduam masyaarakat bisa melalui darurat kesehatan di nomor 0285 119, layanan darurat 112, curhat Wihaji 08158602999 dan pengaduan satgas Covid-19 082136159781.
Untuk keterbukaan informasi desa Pemkab Batang telah membentik PPID desa yang totalnya ada 213 desa atau sudah 96,6 persen.
Sedangkan dalam peningkatan kualitas PPID desa menjadi informatif sudah ada 28 desa.
Desa tercover sinyal internet sudah 94,3 persen dan untuk jumlah pelakdanaan monitoring dan evaluasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah setiap tahunya ada 3 desa.
"Dari sejumlah aplikasi itu, Pemkab Batang di tahun 2018 terpilih terbaik nomor dua di Indonesia sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) setelah kabupatem Banyuwangi Jawa Timur," pungkasnya. (din)