Berita Kesehatan
Selain Demam, Mual, Batuk, dan Pilek, Berikut 21 Gejala Virus Corona Omicron, Tetap Waspada
Orang-orang yang terkena Virus Corona Omicron tak hanya mengalami batuk, pilek, demam, mual, atau muntah, tetapi ada juga gejala lainnya
TRIBUNJATENG.COM - Penularannya diklaim lebih cepat dibandingkan varian yang lain.
Inilah yang membuat Virus Corona varian Omicron harus diwaspadai oleh masyarakat.
Orang-orang yang terkena Virus Corona Omicron tak hanya mengalami batuk, pilek, demam, mual, atau muntah, tetapi ada juga yang merasakan gejala lainnya.
Diketahui, kasus varian Omicron yang terdeteksi di Indonesia terus bertambah.
Baca juga: Anak Kiai Jombang jadi Tersangka Pencabulan, 5 Santriwati Kerap Datang ke Kantor Polisi Tanyakan Ini
Baca juga: Jahe Bagus untuk Program Diet, Berikut Tips dan Caranya, Anda Jadi Kenyang Lebih Lama
Dikutip dari Kontan, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan masyarakat harus bersiap menghadapi gelombang Omicron, mengingat karakteristik Omicron yang memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat.
"Jika dilihat dari perkembangannya, konfirmasi omicron cenderung mengalami peningkatan, dari pemeriksaan SGTF, kasus probable omicron pada PPLN cenderung meningkat, hasil WGS juga menunjukkan proporsi varian Omicron yang mulai mendominasi," ungkap dr. Nadia.
Menggencarkan Telemedicine
dr. Nadia mengungkapkan jika dilihat dari tingkat keparahan kasus, mayoritas kasus Omicron tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan.
Alhasil, para penderitanya tidak membutuhkan perawatan serius di rumah sakit.
Terkait hal tersebut, Kemenkes akan menggencarkan telemedicine yang didedikasikan bagi pasien yang melakukan isolasi di rumah.
Kemenkes sudah menggelar kerjasama dengan 17 telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis kepada pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di rumah.
Sementara, dari sisi teurapetik, Kemenkes juga akan menyertakan penggunaan obat Monulpiravir dan Plaxlovid untuk terapi pasien Covid-19 dengan gejala ringan.
Adapun dari sisi tracing, Kemenkes akan melakukan penemuan kasus aktif dengan meningkatkan tracing menjadi lebih dari 30 per kasus positif.
Selain itu juga akan dilakukan pemeriksaan WGS pada level komunitas dengan target 1.700 sampai 2.000 WGS setiap bulan nya.
Gejala Omicron