Opini
Riset Agama dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional
Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang melimpah. Keunikan lain dari Indonesia adalah keberagamaan, religiusitas, dan spiritualitasnya.
Pun sebaliknya, banyak hal yang sebenarnya urusan ukhrawi (salat, haji, dll), tetapi hanya dinilai duniawi karena buruknya niat.
Niat menjadi faktor penentu nilai suatu aktivitas. Oleh karena itu, urusan duniawi dan ukhrawi tidak bisa dipertentangkan secara diametral.
Dalam menjawab pertanyaan ayat konstitusi atau ayat suci yang harus didahulukan, tentu dibutuhkan konteks.
Dalam konteks apa pertanyaan tersebut disampaikan. Dalam konteks berbangsa dan bernegara yang didahulukan tentu ayat konstitusi.
Dalam konteks menjalankan syariat agama (ritual salat, sembahyang, dsb) tentu menggunakan ayat-ayat suci.
Dengan mengamalkan kewajiban agama, tentu merupakan wujud menjalankan kewajiban berbangsa dan bernegara.
Bagi umat beragama, taat menjalankan konstitusi merupakan wujud dari pengamalan agama. Konteks menjadi sesuatu yang amat penting.
Negara merupakan lingkup besar dimana unit terkecilnya adalah keluarga.
Di unit terkecil saja dibutuhkan perjanjian yang kuat, mitsaqon gholizon, perjanjian sakral apalagi urusan negara.
Setelah membangun kesepakatan, diteruskan mentaati kesepakatan.
Rumah tangga akan langgeng manakala masing-masing pihak, yakni suami dan isteri setia dan taat dalam maghligai perkawinannya.
Oleh karena itu, setia dan taat kepada NKRI merupakan harga mati.
Dalam konteks riset, Indonesia juga memiliki keunikan.
Perpres Nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan bahwa BRIN memiliki ketua dewan pengarah yang berasal dari unsur dewan pengarah badan yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang pembinaan ideologi Pancasila (BPIP).
Barangkali konsep badan riset yang berada di bawah suatu badan yang menyelenggarakan suatu tugas di bidang ideologi, merupakan satu-satunya di dunia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/dr-haji-sofanudin-balitbang-agama-semarang.jpg)