Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Awalnya Ketakutan, Pria dalam Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat Menangis Tahu Mereka Diselamatkan

Kerangkeng manusia di Rumah Bupati Langkat nonaktif menggegerkan publik.10 tahun disembunyikan, apa yang disembunyikan di baliknya mulai terkuak

Editor: muslimah
TRIBUN MEDAN/HO
Kondisi penjara yang berada di dalam rumah Bupati Langkat Terbit Rencana, Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala. 

"Para pekerja tersebut dipekerjakan di kebun kelapa sawitnya selama 10 jam, dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore," ujarnya.

Setelah selesai bekerja, Terbit Rencana Perangin-angin memenjarakan para pekerjanya agar tidak bisa lari ke mana-mana.

"Setelah mereka bekerja, dimasukkan ke dalam kerangkeng/sel dan tidak punya akses kemana-mana," jelasnya.

Kemudian, para pekerja juga diberikan makan hanya dua kali dalam sehari. Itu pun, katanya makanan yang diberikan tidak layak dimakan oleh manusia.

Selain itu, para pekerja juga tidak mendapatkan upah atau gaji dari Terbit Rencana Perangin-angin.

Jika meminta upah, kerap pekerja mendapatkan pukulan dan siksaan.

"Setiap hari mereka hanya diberi makan 2 kali sehari. Selama bekerja mereka tidak pernah menerima gaji," katanya.

Diselamatkan usai digeledah KPK

Kerangkeng itu diketahui ketika operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK) beberapa waktu lalu.

Saat melaporkannya, ditunjukkan sejumlah foto dan video kondisi para korban yang masih berada di dalam penjara.

Kondisi penjara yang berada di dalam rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginangin, Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Langkat, Sumatera Utara.
Kondisi penjara yang berada di dalam rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginangin, Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Langkat, Sumatera Utara. (TRIBUN MEDAN/HO)

Tampak wajah seorang korban lebam di bagian mata dan wajah.

Dalam video yang beredar, para korban tampak ketakutan ketika didatangi anggota KPK dan juga Migrant Care.

Kemudian, setelah sempat mengobrol, meski tak begitu jelas apa yang diobrolkan, para pekerja itu kemudian dikeluarkan dari kerangkeng tersebut.

Saat diselamatkan, tampak para korban penuh luka dan matanya berkaca-kaca.

Bahkan ada yang tak kuasa menahan tangisannya lantaran akhirnya bisa menghirup udara bebas.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved