Berita Pati
Bupati Haryanto Sebut Penutupan Kawasan Lorong Indah Jadi Bagian Melindungi Kaum Hawa di Pati
Jumini beserta jajarannya dilantik Ketua GWS Jawa Tengah, Dina Ali Hanafia sebagai pengurus GWS Kabupaten Pati Periode 2022-2027.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Bupati Pati, Haryanto mengatakan, langkah pemerintah menutup permanen kawasan prostitusi Lorok Indah alias Lorong Indah (LI) merupakan bagian dari upaya perlindungan terhadap perempuan.
Hal itu dia sampaikan saat menghadiri pelantikan jajaran pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Wanita Sejahtera (GWS) Kabupaten Pati, Selasa (8/2/2022).
Jumini beserta jajarannya dilantik Ketua GWS Jawa Tengah, Dina Ali Hanafia sebagai pengurus GWS Kabupaten Pati Periode 2022-2027.
Kegiatan pelantikan berlangsung di Pendopo Kabupaten Pati.
Baca juga: Ada Temuan Siswa Positif Covid-19 di Pati, Bupati Haryanto: PTM Tetap Lanjut, Pekan Depan Dievaluasi
Baca juga: Virus Corona Omicron Masuk Pati, Pasien Ibu Rumah Tangga Sudah Sembuh
Baca juga: Bupati Pati Apresiasi Sinergitas Pers dengan Pemkab: Saya Ingin Pers Jangan Klepek-klepek
Baca juga: Ketua MUI Pati: Tidak Sah, Wakaf Bangunan Eks Kafe Karaoke Permata, Tak Penuhi Syarat di Kitab Fikih
"Kami menutup LI setelah banyak keluhan masyarakat."
"Kebanyakan dari kaum perempuan, ibu-ibu."
"Mereka mengeluhkan keberadaan LI," ujar Haryanto kepada Tribunjateng.com, Selasa (8/2/2022).
Dia mengatakan, saat PPKM Darurat Jawa-Bali, pihaknya memulangkan sekira 360 wanita tuna susila (WTS) ke daerah masing-masing.
"Mudah-mudahan mereka tidak pindah ke daerah lain."
"Karena sebelumnya mereka di Pati juga pindahan dari Kalijodo (Jakarta), Sunan Kuning (Semarang), Dolly (Surabaya), dan dari mana-mana," ujar Haryanto.
Pihaknya juga telah meratakan dengan tanah sekira 70 bangunan di LI, setelah memberi peringatan agar penghuninya melakukan pembongkaran mandiri dalam jangka waktu empat bulan.
"Penutupan LI merupakan bagian dari upaya melindungi perempuan."
"Mereka yang selama ini terganggu keluarganya."
"Kasihan juga anak-anak yang terjerumus di sana," tandas Haryanto.
Ia juga meminta jajaran GWS Pati agar bersinergi dengan pemerintah daerah dan organisasi perempuan yang lain untuk memperjuangkan hak perempuan dan melindungi perempuan dari kekerasan.