Berita Pati
Alun-alun Kembangjoyo Pati Mulai Bergeliat, Tapi Masih Ada Kekurangannya, Ini Kata Pengunjung
Sebagian lapak di alun-alun yang berada di Jalan Kembangjoyo, Kecamatan Kalidoro, Kabupaten Pati ini sekarang sudah mulai diisi oleh para pedagang.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Roda perekonomian tampak mulai berputar di alun-alun baru yang dibangun Pemkab Pati, yakni Alun-Alun Kembangjoyo.
Untuk diketahui, fasilitas ruang terbuka ini dibangun oleh pemerintah daerah untuk mengakomodasi para eks Pedagang Kaki Lima (PKL) yang dahulu berjualan di tempat-tempat yang ditetapkan sebagai zona merah bagi mereka.
Zona merah bagi PKL itu seperti di sekitar Alun-Alun Simpang Lima Pati maupun depan Kantor Bupati Pati.
Baca juga: David Senang, Urus Paspor Cukup di Kudus, Sebelumnya Harus ke Kantor Imigrasi Pati
Baca juga: Ada Temuan Siswa Positif Covid-19 di Pati, Bupati Haryanto: PTM Tetap Lanjut, Pekan Depan Dievaluasi
Baca juga: Bupati Haryanto Sebut Penutupan Kawasan Lorong Indah Jadi Bagian Melindungi Kaum Hawa di Pati
Baca juga: Persipa Pati Pesta Gol, Menang Telak 7-0 Hadapi PS Bangka Setara
Sebelumnya, para PKL sempat direlokasi ke Pusat Kuliner Pati, sebelah barat GOR Pesantenan.
Namun, para pedagang mengeluh karena tempat relokasi tersebut dianggap kurang strategis.
Akhirnya pada 2021, Pemkab Pati membangun Alun-Alun Kembangjoyo.
Pengundian lapak untuk para pedagang juga telah dilakukan pada Januari 2022.
Sebagian lapak di alun-alun yang berada di Jalan Kembangjoyo, Kecamatan Kalidoro, Kabupaten Pati ini sekarang sudah mulai diisi oleh para pedagang.
Saat Tribunjateng.com berkunjung pada Selasa (8/2/2022) sore, sudah tampak aktivitas pedagang dan pembeli yang cukup ramai.
Di dekat pintu masuk, tak jauh dari loket parkir, tampak dua orang badut yang mengenakan kostum Upin dari serial Upin & Ipin serta kostum Masha dari serial Masha & The Bear yang menawarkan jasa foto bareng dengan upah sukarela.
Dari total 360 lapak yang tersedia, memang sebagian besar belum ditempati.
Namun, sudah ada sejumlah lapak yang diisi oleh pedagang kuliner dan penjaja jasa wahana permainan anak.
Satu di antara penjaja jasa wahana permainan anak, Sunaryo (65), sudah membuka lapak di Alun-Alun Kembangjoyo selama tiga hari.
“Dulu saya di Alun-Alun Pati."
"Setelah ada zona merah, dibangunkan tempat di belakang GOR."
"Ternyata di sana tidak berjalan, akhirnya pindah sini."
"Kelihatannya, perasaan saya, bisa lebih ramai di sini,” kata warga Desa Pohgading, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati ini kepada Tribunjateng.com, Rabu (9/2/2022).
Sunaryo menilai, Alun-Alun Kembangjoyo lebih strategis ketimbang Pusat Kuliner Pati.
“Di sini lebih strategis karena akses jalannya dua arah."
"Kalau di Pusat Kuliner cuma jalan satu arah."
"Selain itu di sini tempatnya lebar, longgar, terang juga,” kata dia.
Selama tiga hari ini, lanjut Sunaryo, lapak miliknya cukup ramai dikunjungi.
“Alhamdulillah cukup ramai, paling kendalanya cuma kalau hujan."
"Karena ini masih musim hujan,” kata dia.
Sunaryo memulai aktivitas mempersiapkan lapak sejak setelah asar.
Kemudian ia membuka wahana permainan anak miliknya hingga pukul 21.00.
Namun, ia tetap akan melayani jika masih ada pengunjung di atas jam tersebut.
Ia menawarkan jasa wahana rumah balon dan permainan mewarnai.
Tarifnya Rp 10 ribu per anak, tanpa dibatasi waktu.
“Alhamdulillah di sini pemasukan bisa Rp 200 ribu dalam sehari."
"Tapi di lapak mainan yang lain mungkin bisa lebih, yang wahananya lebih lengkap,” ujar dia.
Di Alun-Alun Kembangjoyo Pati, memang sudah ada sejumlah lapak wahana permainan lain.
Pasangan Agus (43) dan Amah (39), mengajak dua anak mereka, yakni Maryam (6) dan Panji (4) untuk bermain memancing di wahana kolam ikan plastik.
Di lapak yang berada di samping lapak milik Sunaryo tersebut, hanya dengan mengeluarkan Rp 5 ribu per anak, Agus bisa melihat kedua buah hatinya ceria bermain menggunakan serok plastik dan pancing berkail magnet.
“Saya ke sini sama istri, nemenin anak main."
"Sudah tiga kali saya ke sini."
"Cocok tempatnya untuk jalan-jalan sama anak."
"Bersih."
"Banyak pilihan mainan."
"Makanan-makanan juga variatif,” kata warga Desa Panjunan, Kecamatan Pati ini kepada Tribunjateng.com, Rabu (9/2/2022).
Agus menilai, wahana permainan anak lebih bagus ditempatkan di alun-alun baru ini ketimbang di tempat lamanya, yakni Alun-Alun Simpang Lima Pati.
“Lebih enak di sini daripada di Alun-Alun Pati."
"Soalnya kalau di sana banyak lalu-lalang kendaraan, mengkhawatirkan juga kalau untuk anak-anak,” ujar dia.
Ketika diminta memberi masukan, Agus menyebut, di bagian depan Alun-Alun Kembangjoyo Pati sebaiknya dipasang tulisan penanda tempat yang lebih menarik.
“Supaya lebih menarik."
"Soalnya sekarang ini kalau dari pinggir jalan kelihatan seperti pasar biasa,” ucap Agus.
Ia juga berharap ada perbaikan drainase supaya tidak ada genangan air setelah hujan."
"Sebab, paving block di bagian depan sudah bergelombang dan becek," tuturnya.
Senada, Raditya Syaiful (28) juga memberi masukan agar ada perbaikan sistem drainase di Alun-Alun Kembangjoyo Pati.
“Masukannya, mungkin sistem saluran air perlu diperiksa lagi supaya tidak ‘ngecembeng’ (menggenang) airnya di paving-paving."
"Kelihatannya hal ringan, tapi tidak bisa dianggap sepele."
"Cukup mengurangi kenyamanan,” kata warga Randukuning ini kepada Tribunjateng.com, Rabu (9/2/2022).
Raditya sengaja datang bersama istrinya, Nia (25) dan putrinya, Radea (1), untuk mencari hiburan.
“Bersama anak, cari hiburan, coba mainan."
"Dapat info dari tetangga yang sudah ke sini duluan."
"Katanya tempatnya menarik, jadi ingin coba sama keluarga."
"Saya baru satu kali ke sini."
"Kesannya, tempat rapi, tapi masih banyak warung belum buka."
"Mungkin kalau sudah penuh lebih menarik lagi."
"Cocok untuk bersantai bareng, keluarga,” tandas dia. (*)
Baca juga: Penataan Pedagang Pasar Johar Semarang Belum Clear, Harapannya Bisa Purna di Akhir Februari 2022
Baca juga: Panik Rumah Kebakaran, Rita Lupa Bawa Anaknya Saat Selamatkan Diri: Meninggal Terbakar Hidup-hidup
Baca juga: Eazy Passport, Permudah Calon Jamaah Haji Asal Batang Lakukan Perpanjangan Paspor
Baca juga: Ganjar Pranowo Temui Warga Desa Wadas: Yang Penting Rukun