Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liputan Khusus

3 Tempat Mistis Paling Angker Semarang, Ada Pendopo Mahluk Gaib Hingga Makam Kembar

Kota Semarang tak hanya terdapat tempat-tempat indah untuk dikunjungi. Kota lumpia memiliki pula tempat yang dikenal sebagai lokasi mistis.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/ Iwan Arifianto
Para pengguna jalan melintas di turunan Gombel, Banyumanik, Kota Semarang. 

Selain itu mbah penguasa sini juga tak suka dengan  aktivitas itu," ujarnya.

2. Wonderia.

Wonderia saat masih beroperasi menjadi destinasi favorit warga Kota Semarang untuk berrekreasi.

Selain karena terdapat beraneka ragam wahana permainan, lokasinya juga cukup strategis karena berada di tengah kota.

Tepatnya di Jalan Sriwijaya, Tegalsari, Candisari.

Taman Wonderia Semarang berdiri di atas lahan seluas 3 hektare dibuka pada tahun 2007 silam.

Belasan wahana permainan mulai dari  Boom Boom Car, Coaster, Merry Go Round,dan sebagainya  kini mangkrak.

Warga setempat, Zainur (43) mengatakan,  beberapa kali melihat penampakan makhluk astral.

Ia setiap hari bekerja sebagai Pak Ogah yang mengatur  lalu lintas di depan Wonderia.

Tepatnya di pertigaan yang menghubungkan Jalan Sriwijaya dengan Jalan Singosari Raya.

Penampakan itu dia lihat saat sedang mencari burung di pepohonan di dalam Wonderia, beberapa waktu lalu.

“Ya pas pertama kali itu aja ke dalam, ingin nyari sarang burung padahal siang-siang,” ujar Zainur kepada Tribunjateng.com.

Ia ketika itu mengendarai motor.

Ketika itu ia melihat di depannya tak ada orang.

Setelah mendongak lagi mencari sarang kemudian kembali lihat ke depan, sudah ada orang di jalur yang dilintasinya.

Ia mengaku, merasa seperti disapa saat berpapasan dengan sosok tersebut.

"Begitu lewat saya menengok ke belakang, lho, sudah nggak ada," tuturnya.

Ia mengatakan, sosok tersebut menyerupai laki-laki dewasa, berkumis dan berjenggot.

Mukanya bulat gemuk. Kalau orang jalan kaki cepat seharusnya terlihat.

"Tapi ini tiba-tiba sudah nggak ada.

Saya kaget dan habis itu langsung saya putar balik keluar.

Perasaan kan jadi nggak enak, merinding.

Padahal itu siang bolong, kalau malam wajar,” jelasnya.

Karena pekerjaan, Zainur menyatakan biasanya hanya beraktivitas di sekitaran depan atau tempat parkir Wonderia.

Tak pernah mencoba masuk ke dalam seperti yang dia lakukan siang itu.

Wonderia memang memiliki kesan tertentu yang mengundang minat sejumlah orang.

Zainur pernah diminta menemani sekelompok remaja yang akan masuk ke dalam taman bermain ini.

"Kemungkinan mau buat konten.

Saya mau diberi tip juga tapi saya tidak mau, waktu itu malam-malam sehabis hujan.

Saya takut kalau ada ular atau hewan-hewan, soalnya tempatnya kayak gitu tau sendiri,” paparnya.

Sepengalamannya, pernah ada sekelompok lain yang mencoba masuk ke dalam Wonderia namun dua di antaranya mengalami kerasukan.

“Digendong sampai ke luar, ngamuk-ngamuk.

Katanya nggak boleh sembarangan masuk.

Yang kesurupan dua-duanya perempuan," jelas dia.

Pria ini juga pernah melihat satu rombongan yang memakai dua mobil membawa kamera dan senter masuk ke dalam Wonderia.

Namun, mereka tidak lama berada di dalam, segera kembali ke mobil.

3. Makam Kembar Tugurejo.

Misteri kuburan di tengah jalan pantura Semarang, tepatnya di tikungan TPU Tugurejo,selalu dikaitkan dengan kejadian kecelakaan lalu lintas di jalur tersebut.

Kondisi makam berada di bawah separator.

Apalagi jalur itu selalu ramai dilalui pengguna jalan lantaran sebagai akses jalur utama menuju pusat kota Semarang dari arah Kendal.

Menurut tokoh warga sekitar, Anwari (54),wilayah tersebut dulunya dikenal sebagai kuburan kembar.

Disebut seperti itu karena ada dua tempat pemakaman yang berdekatan hanya dipisahkan jalan.

Namun lantaran ada proyek pelebaran jalan akhirnya makam tersebut dipindahkan sekira tahun 90an.

"Makam itu berada di sisi selatan jalan sehingga hanya sisa makam di sisi utara yang kini dikenal sebagai TPU Tugurejo," jelasnya saat dihubungi Tribunjateng.com, Rabu (16/3/2022).

Bagi makam yang tak diketahui siapa keluarganya dibiarkan saja ditindih aspal.

Pasalnya makam tersebut juga sudah tak ada tanda nisan.

"Orang dulu menyebut TPU Tugurejo sebagai Makam Salaman Mulyo.

Terkenalnya sebagai Kuburan Kembar.

Tak semua makam di tempat itu dipindahkan jadi memang di bawah jalan itu bekas makam.

Jumlahnya banyak tapi saya tak tahu jumlah pastinya," katanya.

Dia menyebut, seringkali saat menjelang bulan syuro hampir dipastikan ada kejadian kecelakaan.

Paling tidak dalam momen tersebut lima nyawa melayang akibat kecelakaan entah pemotor, mobil, dan truk.

"Ada yang bilang lihat wanita melintas.

Adapula yang melihat jalan lurus padahal jalan berbelok," terangnya.

Dia mengatakan, seringnya kecelakaan di jalur itu sehingga tempat tersebut dikeramatkan terutama bagi sopir truk dan bus.

Hal itu ditunjukan para sopir dengan melempar uang koin saat melintasi jalur itu.

Istilah warga sekitar menyebutnya sawur.

Kebiasan itu sudah berjalan belasan tahun.

Kendati demikian, ada seorang warga sekitar yang memanfaatkan hal itu dengan mengumpulkan koin yang dilempar oleh para sopir.

Dalam semalam orang tersebut berjalan dari taman lele ke arah timur hingga di jalur itu.

Caranya menyisir pembatas jalan atau trotoar.

Hasilnya dia mampu mengumpulkan uang hingga Rp20 ribu tiap malam.

Paling sepi Rp10 ribu.

Aktivitas itu dilakukan selama 10 tahun lebih.

"Orang itu sudah meninggal setahun lalu.

Meninggalnya juga tak wajar karena baru diketahui tiga hari kemudian.

Sekarang tidak ada yang berani seperti itu," ungkapnya.

Dia menuturkan, ada beberapa kecelakaan besar yang terjadi di jalur tersebut yang menikung baik dari arah timur maupun barat.

Di antaranya kecelakaan bus yang memakan hampir separuh penumpang bus.

Lalu kecelakaan karambol beberapa tahun lalu yang menewaskan karyawan pabrik.

"Sopir truk maupun kernet yang meninggal juga banyak kejadian," terangnya.

Penunggu jalan itu, lanjut dia, pernah dituturkan oleh penjaga makam TPU Tugurejo yang kini telah almarhum.

Dia mendengar penuturan penjaga makam itu bahwa penjaga jalan itu adalah Kyai Ngesot.

Yakni orang pintar yang menganut ilmu hitam dan meninggal tak wajar.

Biasanya sosok itu berada di dekat makam sisi timur.

"Saya juga kaget mendengar cerita itu.

Setahu saya hanya sosok wanita yang kadang mondar-mandir di jalan itu," jelasnya. (Iwn).

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved