Wilis Bagi Pengalaman Sukses Buka Usaha Toko Kelontong di Perumahan
Banyaknya minimarket modern di Kota Semarang tidak membuat usaha toko kelontong merosot atau tutup. Satu di antaranya Toko Kelontong Istiqomah Sembako
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Banyaknya minimarket modern di Kota Semarang tidak membuat usaha toko kelontong merosot atau tutup. Satu di antaranya Toko Kelontong Istiqomah Sembako. Toko kelontong milik Wilis ini berada di Jalan Bukit Beringin Elok Raya Ngaliyan Kota Semarang.
Perempuan ini buka usaha toko kelontong sejak 2014. Dia berani buka toko kelontong meski sudah banyak toko toko lain tak jauh dari lokasi itu. Tapi Wilis yakin usahanya berkembang dengan strategi tertentu.
Dia menjual kebutuhan pokok masyarakat sekitar, misalnya beras, sabun, minyak goreng, garam, gula, telur dan lainnya. Wilis menata dagangannya secara rapi dan dipilah-pilah sesuai kategori dagangannya. Hal itu selain menciptakan kebersihan dan kerapian, juga memudahkan pembeli untuk memilih kebutuhannya.

Selain mempermudah pembeli, juga konsumen terlayani dengan cepat. "Kita jangan biarkan pembeli antre. Mereka kan kebanyakan buru-buru tak ada waktu. Ingin cepat. Cepat beli barang dan cepat bayar. Bila ada kembalian uangnya, juga harus dilayani cepat serta ramah," kata Wilis beberapa hari lalu.
Apakah usaha Wilis langsung lancar dan sukses? Tentu tidak. Pernah juga mengalami dagangan habis tapi uang tak terkumpul. Ini disebabkan oleh kebiasaan buruk, uang dagangan dipakai untuk keperluan lain. Tempat kulakan dagangan tidak di grosir besar, tidak disiplin membuat laporan keuangan, meski untuk diri sendiri.
Akhirnya, berkaca dari pengalaman tersebut, Wilis disiplin menggunakan uang dagangan hanya untuk kulakan lagi, tak boleh digunakan untuk keperluan lain. Selain itu, Wilis gigi mencari tempat kulakan dengan harga miring, kalau perlu bisa memperoleh distributor produknya langsung.
Mencatat jenis dagangan paling laris, dan yang tidak laris juga perlu dilakukan supaya bisa ada prioritas stok barang dagangan. Bila perlu mencatat siapa konsumen dan beli apa, meski pembeli adalah tetangga sekitar, juga perlu didata.
Bila ada pembeli "ngutang" harus ada kesepakatan jelas, berapa hari atau kapan akan dibayar. Supaya saling menjaga nama baik, dan modal tidak berhenti. Karena bisnis usaha toko kelontong sangat dibutuhkan kelancaran perputaran modal.
Keuntungan yang didapat, dibelanjakan barang atau produk yang dicari pembeli, namun belum tersedia di toko kelontong. Itu kuncinya, sehingga koleksi dan jumlah dagangan di toko kelontong makin lengkap. Toko lengkap membuat pelanggan puas, tidak kecele. (Naila Nisa/Mahasiswa Udinus Magang Tribunjateng.com)