Berita Internasional
Pejabat Ukraina Menangis Ceritakan tentang 2 Gadis Bersaudara yang Dirudapaksa Tentara Rusia
Wakil Wali Kota Ivankiv, Ukraina, menceritakan bagaimana tentara Rusia merudapaksa warganya, gadis-gadis yang masih remaja.
"Militer Rusia mencari dan dengan sengaja membunuh siapa saja yang mengabdi pada negara kami," katanya, dikutip dari BBC.
"Mereka membunuh seluruh keluarga, orang dewasa dan anak-anak, dan mereka mencoba membakar mayat-mayat itu."
Di sisi lain Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzia mengatakan tidak ada bukti pasukan Rusia telah melakukan kekejaman.
"Kami sekali lagi mendengar banyak kebohongan tentang tentara dan militer Rusia," katanya.
Zelensky mengatakan PBB harus bertindak atas serangan tersebut.
"Apakah Anda siap untuk menutup PBB? Dan apakah waktu hukum internasional telah berlalu? Jika jawaban Anda tidak, maka Anda harus segera bertindak," katanya.
"Kita berurusan dengan negara yang mengubah hak vetonya di Dewan Keamanan PBB menjadi hak untuk menyebabkan kematian," katanya.
Dia menyerukan pembentukan pengadilan internasional khusus untuk menangani kejahatan, dan agar Rusia dikeluarkan dari Dewan Keamanan PBB.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengatakan dia tidak akan pernah lupa melihat gambar warga sipil yang tewas di Bucha.
Dia memperingatkan Dewan Keamanan bahwa invasi Rusia adalah salah satu tantangan terbesar bagi tatanan internasional karena sifat, intensitas, dan konsekuensinya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tangis Pejabat Ukraina Ungkap 2 Gadis Diperkosa Tentara Rusia, Rambut Ditarik, Diseret dari Basement
Baca juga: Anak-Anak Vladimir Putin Jadi Sasaran Sanksi Baru Amerika