Kepemimpinan Puan Maharani
Peringati Hari Kartini, Puan Berharap Wanita Indonesia Terus Gaungkan Kesetaraan
Pada peringatan Hari Kartini 2022, Puan berharap semakin banyak wanita Indonesia yang meneruskan perjuangan Raden Ajeng (RA) Kartini.
"Dari Sarinah, Soekarno belajar banyak hal. Khususnya mengenai cinta. Cinta kepada rakyat kecil," katanya yang merupakan cucu sang proklamator.
Baca juga: Puan Diharapkan Tuntaskan Legislasi Berperspektif Gender
Puan menceritakan, sang kakek mengenal Sarinah sejak umur enam tahun. Saat itu Bung Karno kecil baru saja pindah dari Surabaya ke Mojokerto bersama orangtuanya.
Dari kepindahan itu, orangtua Bung Karno bertemu Sarinah, seorang gadis yang kemudian menjadi asisten keluarga mereka.
Meski berstatus asisten keluarga, sebut Puan, Sarinah bukan pelayan dalam pengertian barat. Sebaliknya, Sarinah sudah dianggap seperti keluarga.
“Bung Karno kecil pun akhirnya menjadi sangat dekat dengan sosok Sarinah. Jika sang pengasuh sedang memasak di dapur, ia akan duduk di sebelah Sarinah untuk menemani,” jelasnya.
Baca juga: Kepemimpinan Puan di DPR Strategis Implementasikan Perjuangan Kartini
Pada momen tersebut, lanjut Puan, Sarinah memberi banyak pesan dan petuah yang kemudian menjadi pelajaran berharga bagi perjalanan hidup Bung Karno.
Pelajaran berharga itu dibuktikan Soekarno melalui bukunya yang berjudul “Sarinah, Kewajiban Wanita dalam Perjuangan Republik Indonesia,” sebagai ungkapan arti Sarinah bagi pemimpin pertama bangsa Indonesia ini.
“Pengasuh saya bernama Sarinah, ia “mbok” saya. Ia membantu ibu saya dan dari dia, saya menerima banyak rasa cinta dan kasih. Dari dia, saya banyak mendapatkan pelajaran mencintai 'orang kecil'. Dia sendiri pun orang kecil, tetapi budinya selalu besar,” tulis Soekarno dalam buku itu.
Tak hanya lewat buku, Bung Karno juga mengabadikan nama Sarinah dalam bangunan gedung pencakar langit pertama di Indonesia, yang kini dikenal dengan nama Mal Sarinah.
Baca juga: Kecelakaan di Cilacap Mobil Yaris Vs Motor, Maharani Dilarikan Ke Rumah Sakit Kroya