Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kepemimpinan Puan Maharani

Peringati Hari Kartini, Puan Berharap Wanita Indonesia Terus Gaungkan Kesetaraan

Pada peringatan Hari Kartini 2022, Puan berharap semakin banyak wanita Indonesia yang meneruskan perjuangan Raden Ajeng (RA) Kartini.

Penulis: DNA | Editor: APS
Dok. Humas DPR RI
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani. 

TRIBUNJATENG.COM – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani memberikan ucapan selamat Hari Kartini kepada seluruh wanita di Tanah Air.

Dalam peringatan Hari Kartini tersebut, Puan berharap semakin banyak wanita Indonesia yang meneruskan perjuangan Raden Ajeng (RA) Kartini atau yang dikenal dengan nama Ibu Kartini itu.

Jika dulu pahlawan kelahiran Jepara itu berjuang untuk akses pendidikan yang setara bagi para wanita, kali ini Puan meminta agar Kartini masa kini dapat memperjuangkan kesetaraan tersebut semakin lebih baik.

"Dengan akses pendidikan yang saat ini sudah setara, maka Kartini masa kini tak lagi hanya terbatas menjadi ibu rumah tangga. Akan tetapi juga bisa membangun karir menduduki posisi-posisi strategis," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Tribunjateng.com, Kamis (21/4/2022).

Baca juga: Puan: Kerja Legislasi DPR Tidak Hanya Sekadar Kuantitas Tapi Kualitas

Contoh menduduki posisi strategis itu, lanjut Puan, misalnya mengisi kursi DPR RI. Bisa dilihat representasi wanita di Senayan terus meningkat dari waktu ke waktu.  

Untuk diketahui, jumlah anggota wanita di DPR RI pada periode 2019-2024 mencapai 118 orang, atau sekitar 20,5 persen dari total 575 anggota terpilih.

Jumlah anggota wanita di DPR RI itu mengalami peningkatan dibandingkan periode 2014-2019 lalu, hanya sekitar 97 orang.

"Dengan semakin banyaknya wanita yang duduk di posisi strategis seperti di DPR, maka pengambilan kebijakan juga bisa lebih berpihak pada kaum hawa," kata Puan yang menjabat sebagai Ketua DPR RI wanita pertama.

Baca juga: Ketua YLKI Sebut Puan Bisa Atasi Persoalan Harga Minyak Goreng di Indonesia

Menurut Puan, meneruskan perjuangan Kartini bagi wanita tak hanya bisa dilakukan lewat jalur politik.

Seluruh perempuan di Indonesia, kata dia, bisa menjalani peran di bidangnya masing-masing untuk meneruskan perjuangan ibu Kartini.

Dalam meneruskan perjuangan juga harus dibarengi kunci, yaitu konsisten dan berupaya untuk terus berkontribusi bagi negeri.

"Jangan pernah menyerah jika Anda masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena Anda selangkah lagi untuk menang," kata Puan mengutip salah satu tulisan RA Kartini.

Baca juga: Puan: Salurkan THR dan Gaji ke-13 Untuk ASN dengan Tepat Waktu

Sosok Sarinah

Pada kesempatan itu Puan tak hanya mengenang sosok Kartini, tetapi juga Sarinah sebagai salah satu wanita yang telah menginspirasi Presiden RI pertama, Soekarno.

Seperti diketahui, Sarinah merupakan pengasuh pria yang akrab disapa Bung Karno itu ketika masih kecil.

Menurut Puan, Sarinah sangat berperan dalam perjalanan hidup Bung Karno hingga tumbuh menjadi seorang pemimpin besar yang memproklamirkan kemerdekaan RI.

"Dari Sarinah, Soekarno belajar banyak hal. Khususnya mengenai cinta. Cinta kepada rakyat kecil," katanya yang merupakan cucu sang proklamator.

Baca juga: Puan Diharapkan Tuntaskan Legislasi Berperspektif Gender

Puan menceritakan, sang kakek mengenal Sarinah sejak umur enam tahun. Saat itu Bung Karno kecil baru saja pindah dari Surabaya ke Mojokerto bersama orangtuanya.

Dari kepindahan itu, orangtua Bung Karno bertemu Sarinah, seorang gadis yang kemudian menjadi asisten keluarga mereka.

Meski berstatus asisten keluarga, sebut Puan, Sarinah bukan pelayan dalam pengertian barat. Sebaliknya, Sarinah sudah dianggap seperti keluarga.

“Bung Karno kecil pun akhirnya menjadi sangat dekat dengan sosok Sarinah. Jika sang pengasuh sedang memasak di dapur, ia akan duduk di sebelah Sarinah untuk menemani,” jelasnya.

Baca juga: Kepemimpinan Puan di DPR Strategis Implementasikan Perjuangan Kartini

Pada momen tersebut, lanjut Puan, Sarinah memberi banyak pesan dan petuah yang kemudian menjadi pelajaran berharga bagi perjalanan hidup Bung Karno.

Pelajaran berharga itu dibuktikan Soekarno melalui bukunya yang berjudul “Sarinah, Kewajiban Wanita dalam Perjuangan Republik Indonesia,” sebagai ungkapan arti Sarinah bagi pemimpin pertama bangsa Indonesia ini.

“Pengasuh saya bernama Sarinah, ia “mbok” saya. Ia membantu ibu saya dan dari dia, saya menerima banyak rasa cinta dan kasih. Dari dia, saya banyak mendapatkan pelajaran mencintai 'orang kecil'. Dia sendiri pun orang kecil, tetapi budinya selalu besar,” tulis Soekarno dalam buku itu.

Tak hanya lewat buku, Bung Karno juga mengabadikan nama Sarinah dalam bangunan gedung pencakar langit pertama di Indonesia, yang kini dikenal dengan nama Mal Sarinah.

Baca juga: Kecelakaan di Cilacap Mobil Yaris Vs Motor, Maharani Dilarikan Ke Rumah Sakit Kroya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved