Bulan Berkah, Usaha Kelompok Eks Migran Batang Banjir Pesanan Kue Kering
TKM Toko Bahasa Mandiri di Desa Kedungmalang disibukkan dengan banyaknya pesanan kue kering.
Penulis: dina indriani | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Belasan eks pekerja migran yang tergabung dalam usaha kelompok Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Toko Bahasa Mandiri di Desa Kedungmalang, Wonotunggal kini tengah disibukkan dengan banyaknya pesanan kue kering pada Lebaran tahun ini.
Banyaknya pesanan membuat mereka harus bisa membuat 50 toples per hari, bahkan harus lembur hingga tengah malam.
"Alhamdulillah tahun ini lebih banyak lagi pesanan dari tahun sebelumnya, bahkan bisa 2 kali lipatnya, tahun kemarin 300an toples, ini sudah ada 600an toples.
Bahkan untuk memenuhi pesanan, kami targetkan harus bisa membuat 50 toples, karena rumah pada dekat, kita lembur sampai jam 12 malam," tutur salah satu TKM, Siru Ruceh saat ditemui di rumah produksi.
TKM lainnya, Sumiyati merasa senang bisa ikut andil dalam usaha bersama ini, dia mengaku mendapatkan berkah dari sisi ekonomi keluarga.
"Alhamdulillah setiap bulan ramadhan hingga lebaran kita banyak kerjakan pesanan, tidak apa-apa lembur karena rumah juga dekat, hasilnya bisa membantu menambah ekonomi keluarga," imbuhnya.
Kue kering yang diproduksi Toko Bahasa ada berbagai macam diantaranya nastar, kue sagu keju, kue kacang, kastangle, putri salju, thumbrin yang dihargai dengan kisaran Rp 25 Ribu hingga Rp 49 Ribu bergantung jenis dan ukurannya.
Selain kue kering Usaha TKM Toko Bahasa Mandiri juga memproduksi beberapa produk seperti pisang kress, kripik, brownies.
Aneka kue basah dan kering, olahan ketela, dan juga wader Crispy sedangkan untuk produk fashion ada tas piring atau tas sulaman dengan mendapatkan pendampingan dari Disnaker Batang.
Meningkatnya pesanan kue kering lantaran pesanan tak hanya datang dari warga Batang, Pekalongan.
Namun pesanan dari berbagai instansi perkantoran juga pesanan online di luar Jawa dan Luar Negeri.
"Alhamdulillah karena ada beberapa teman di Hongkong, Malaysia Singapura mereka juga pesan, ini baru proses packing untuk segera kita kirim," tutur Sumiyati.
Pendamping Kewirausahaan Disnaker Batang, Tatik Setianingsih menjelaskan, di Desa Kedungmalang Wonotunggal ini ada sekitar 13 orang eks pekerja migran yang mengikuti program pendampingan dari Disnaker.
"Selain itu mereka juga diajari bagaimana cara memanage usaha, mempromosikan produk dan alhamdulillah mereka dari awal cukup antusias," ujarnya.
Melalui program pendampingan dari Disnakertrans Batang mereka dibekali keterampilan berwirausaha di bidang aneka usaha kuliner dan fashion yang sudah berjalan selama empat tahun.
"Alhamdulillah hingga saat ini usaha TKM Toko Bahasa ini terus berkembang dengan baik, dan semakin mandiri," pungkasnya. (&*)