Berita Pekalongan
493 Guru PAUD Kota Pekalongan Terima THR, Inggit Soraya Minta Maaf, Baru Bisa Kasih Rp 200 Ribu
Alhamdulillah dari Pokja Bunda PAUD bersinergi dengan Baznas bisa mencairkan pemberian THR kepada guru PAUD Kota Pekalongan.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - 493 Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Pekalongan menerima Tunjangan Hari Raya (THR) Idulfitri 1443 Hijriyah/Tahun 2022.
Penyaluran THR ini, secara simbolis dilakukan Ketua TP PKK Kota Pekalongan sekaligus Bunda PAUD Kota Pekalongan, Inggit Soraya, di Kantor Dinas Pendidikan setempat, Selasa (26/4/2022).
Bunda PAUD, Inggit bersyukur dan berterima kasih kepada Baznas Kota Pekalongan yang telah bersinergi dengan Pokja Bunda PAUD dalam pemenuhan THR Pendidik PAUD sebanyak 493 orang.
Baca juga: Titik Rawan Macet di Pantura Pekalongan saat Arus Mudik Begini Rekaya yang Dilakukan Polisi
Baca juga: H-6 Lebaran, Kedatangan Bus di Terminal Tipe A Pekalongan Mulai Meningkat
Baca juga: Pemudik Masuk Rest Area KM 338 Pekalongan Mulai Meningkat H-7
Baca juga: Kedatangan Pemudik di Stasiun Pekalongan Mulai Dipadati
Pihaknya berharap, dengan pemberian THR ini bisa bermanfaat dan memberikan semangat kepada pendidik untuk meningkatkan mutu layanan PAUD dan tetap berkreasi serta berinovasi demi kemajuan PAUD di Kota Pekalongan.
"Untuk awal tahun ini, kami memang sempat memikirkan kesejahteraan guru-guru PAUD."
"Alhamdulillah dari Pokja Bunda PAUD bersinergi dengan Baznas bisa mencairkan pemberian THR kepada mereka," kata Inggit Soraya kepada Tribunjateng.com, Selasa (26/4/2022).
Pihaknya berkata, dari jumlah tersebut memang belum semuanya terakomodir.
Dimana, pencairan THR di tahun ini berdasarkan data lama.
Sementara, sesuai data yang sudah diupdate, total jumlah guru PAUD di Kota Pekalongan ada 550 orang.
"Kendati demikian, kami bersama Baznas tetap mengupayakan untuk bisa terakomodir semua," imbuhnya.
Menurutnya, saat ini pentingnya PAUD belum bisa secara maksimal meningkatkan kesejahtraan pendidik yang sama pentingnya dengan PAUD itu sendiri.
Gaji pendidik yang dibayar dengan mata uang Jepang yaitu Yen, yen ono, yen gelem, yen ikhlas mengakibatkan beberapa di antara pendidik kurang termotivasi dalama meningkatkan kreativitas memajukan PAUD di Kota Pekalongan.
Oleh karena itu, semangat pendidik yang mempunyai semangat yang luar biasa ini didorong pengabdiaan dan keikhlasnya tentunya perlu diapresiasi bersama.
"Hal ini lah yang mendorong kami Tim Pokja Bunda PAUD untuk meningkatkan kesejahtraan pendidik PAUD."
"Tujuannya agar motivasi kreativitas dan inovasi para pendidik PAUD meningkat serta mampu membawa PAUD di Kota Pekalongan menjadi role model PAUD di kabupaten kota lain," ujarnya.